Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidatonya di hadapan Konferensi Pimpinan Amerika Yahudi di New York, 7 Juli 2010
NEW ORLEANS, KOMPAS.com — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada Wakil Presiden AS, Joe Biden, Minggu (7/11/2010), bahwa hanya sebuah ancaman tindakan militer yang bisa memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir.
Seorang pajabat senior Israel mengungkapkan hal tersebut seusai mengikuti pembicaraan antara Netanyahu dan Biden. Netanyahu bertemu Biden di New Orleans tak lama setelah ia tiba di sana untuk mengikuti sebuah pertemuan puncak organisasi Yahudi. Pejabat senior itu, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengutip Netayahu yang mengatakan kepada Biden bahwa "Satu-satunya cara untuk memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir adalah dengan menciptakan sebuah ancaman yang dapat dipercaya tentang aksi militer terhadap Iran jika tidak juga menghentikan upayanya untuk mendapatkan sebuah bom nuklir".
Pemerintah Presiden Barack Obama, yang tidak mengesampingkan opsi militer terhadap Iran, sejauh ini menekankan Iran dengan sanksi-sanksi dan diplomasi sebagai pilihan ketika berurusan dengan program nuklir negara itu. Iran telah sepakat untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan enam negara kuat dunia setelah tanggal 10 November. Perundingan itu merupakan langkah lain dari upaya internasional untuk menekan Iran agar meninggalkan program pengayaan uranium yang diduga Barat akan digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Mark Regev, juru bicara Netanyahu, mengatakan, Perdana Menteri Israel menyatakan dukungan bagi sanksi-sanksi lanjutan terhadap Iran, tetapi menyarankan adanya lebih banyak tekanan. "Sanksi-sanksi itu penting. Sanksi-sanksi tersebut meningkatkan tekanan terhadap Iran. Namun, sejauh ini belum ada perubahan dalam perilaku Iran dan peningkatan tekanan internasional sangat diperlukan," katanya mengutip perkataan Netanyahu saat berbicara dengan Biden.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment