TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - TNI Angkatan Laut Banyuwangi, Jum’at (12/11), menggelar simulasi pengamanan kabel listrik bawah laut di Selat Bali, perairan Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan skenario, pengamanan dimulai ketika sebuah kapal motor penumpang (KMP) Pratita yang akan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tiba-tiba mengalami kerusakan mesin. Jangkar kapal yang ditambatkan ternyata tersangkut jaringan kabel listrik yang tertanam di bawah laut.
Sejumlah sekoci kemudian diterjunkan untuk melakukan upaya penyelamatan terhadap obyek vital itu. Dua anggota TNI AL naik ke atas kapal dengan membawa sebuah gergaji mesin. Jangkar besi yang tersangkut jaringan kabel kemudian dipotong dengan cepat.
Simulasi diakhiri dengan datangnya sebuah tugboat Hanoman III untuk menyeret KMP Pratita menuju dermaga.
Komandan TNI AL Banyuwangi Letnan Kolonel Nurochman mengatakan, simulasi tersebut cukup enting dilakukan karena sering terjadi kapal yang mengalami kerusakan di tengah laut dan kemudian langsung menambatkan jangkarnya.
Menurut dia, apabila anak buah kapal (ABK) tidak mengetahui mengenai prosedur tetap (protap) penyelamatan jaringan kabel dikhawatirkan akan mengganggu pasokan listrik ke Pulau Bali. "Kalau benar-benar terjadi, sesuai prosedur maka jangkar harus dipotong," kata Nurohman kepada wartawan usai simulasi.
Simulasi tersebut baru pertama kali dilakukan TNI AL bekerjasama dengan PT PLN Persero. Simulasi di Selat Bali ini nantinya akan diterapkan juga di Selat Madura.
Selain simulasi, TNI AL telah melakukan penjagaan ketat pada jaringan kabel listrik itu dengan melakukan patroli rutin dan pengawasan melalui radar visual. "Pengawasan kita lakukan 24 jam," ujarnya.
General Manager Penyaluran Pusat dan Pengawasan Beban PT PLN Persero, Jemjem Kurnain Raharja, mengatakan bahwa jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali tersebut dibangun tahun 1997. Jaringan kabel sepanjang empat kilometer itu untuk memasok 40 persen kebutuhan listrik di Pulau Bali.
Jemjem menjelaskan, kebutuhan listrik di Bali mencapai 540 mega watt. Pembangkit listrik di Bali hanya mampu memasok 365 mega watt. "Sisanya 200 mega watt masih dipasok dari Jawa," paparnya.
Jemjem menjelaskan, apabila kabel bawah laut Selat Bali rusak maka dipastikan akan mengganggu pasokan listrik ke Pulau Dewata itu.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
0 komentar:
Post a Comment