TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan RI meresmikan penggunaan Sistem Informasi Pertahanan Negara dalam jaringan (online) untuk pertahanan wilayah Indonesia. "Sistem Informasi Pertahanan Negara yang kita bangun peta jalannya sudah selesai," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementrian Pertahanan, Selasa 9 November 2010. "Rencana aksi yang sedang dibangun antara lain Sistem Informasi Pertahanan Negara di perbatasan."
Sistem pertahanan menggunakan teknologi informasi ini merupakan sistem yang terintegrasi antar komando, mulai dari Presiden, menteri hingga Komando Daerah Militer di daerah-daerah. Dengan sistem pertahanan daring tersebut, data yang tersaji mulai informasi kebijakan pertahanan, lingkungan strategis komponen pertahanan hingga pembinaan dan penggunaan kekuatan. Data di Sisfohanneg bisa diakses oleh masing-masing kendali wilayah melalui jaringan internal, tak lagi harus menunggu kiriman berkas.
"Misalkan Presiden, menteri, dirjen dan pejabat eselon lain memerlukan data pertahanan untuk satu hal dalam mengambil keputusan dapat melalui sistem ini. Datanya real time," kata Purnomo.
Ada tiga titik wilayah di Indonesia yang sudah menggunakan sistem online untuk menyajikan data kekuatan wilayah. Pada tahun 2011 diharapkan ada 11 titik baru. Indonesia sendiri memiliki lebih dari seribu titik wilayah. "Didahulukan yang bermasalah ada 12 titik perbatasan, misalnya yang ada klaim dengan malaysia," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenhan, Ahmad Farid Wajdi.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment