Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Malaysia berminat untuk menambah pembelian panser "Anoa" buatan PT Pindad.
Ditemui usai menyematkan Bintang Kehormatan Yudha Dharma Utama kepada Panglima Angkatan Bersenjata Kamboja, di Jakarta, Jumat, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, permintaan Malaysia itu akan diproses lebih lanjut.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani kontrak pembelian 32 unit panser "Anoa" buatan PT Pindad.
"Ini menunjukkan bahwa industri pertahanan nasional kita juga telah mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain. Untuk itu dalam `Indo Defence` 2010 ini kita fokus pada kerja sama industri pertahanan nasional dengan sejumlah negara, dalam rangka memodernisasi persenjataan TNI," kata Menhan.
"Indo Defence" 2010
Untuk makin memantapkan promosinya, PT Pindad memamerkan produk-produk terbarunya seperti panser APC Anoa V2 6 x 6 yang merupakan versi terbaru dari produksi panser mereka, dalam Pameran Pertahanan "Indo Defence" 2010.
APC Anoa V2 6 x 6 atau "armored personal carrier" Anoa V2 6 x 6 sedikit berbeda dengan versi sebelumnya.
"Assistant Engineering Manager" PT Pindad (Persero) Sukidi Amd mengungkapkan, "Panser ini memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari versi sebelumnya."
Menurut dia, salah satu kelebihannya terletak pada "main hole" yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila tertembak, peluru akan memantul.
Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan.
"Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan. Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari dalam," ujar Sukidi.
Dengan mengoperasikan pelindung kaca samping dari dalam, selain lebih nyaman, bagian ini juga meminimalkan risiko.
Tak hanya itu, kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi.
"Anoa V2 memiliki `Remote Control Weapon System` yang memungkinkan pengoperasian senjata menggunakan `joystick`. Jadi, seperti main game," tuturnya.
Sistem itu memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan pengoperasian senjata secara manual.
Sebaliknya, sistem yang tadinya hanya mendukung pengoperasian secara otomatis kini dilengkapi kemampuan operasi secara manual tanpa menghilangkan otomatisnya.
Anoa V2 mampu memuat 13 kru, memiliki panjang dan lebar 6.000 x 2.500 mm serta dilengkapi dengan peralatan khusus, seperti GPS dan NVG.
Sistem komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System.
Sementara itu, sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents 7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah 22,85 HP, kecepatan maksimum 80 km/jam, dan radius putar 9,5 meter.
Mesin yang digunakan adalah enam silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan berdaya 320 HP.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment