Salah satu yang bakal menjadi penarik perhatian utama dalam Pameran Indo Defence, Indo Aerospace, dan Indo Marine 2010 adalah penampilan tim akrobatik udara The Roulettes dari Royal Australian Air Force.
Pilatus PC 9/A—pesawat dengan dua tempat duduk dan satu mesin turboprop—beratraksi di udara Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, hingga 13 November mendatang. Dalam acara pembukaan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah undangan, baik dari Kementerian Pertahanan, TNI, maupun tamu dari industri pertahanan dan militer puluhan negara, terpesona dengan tampilan The Roulettes yang berwarna merah-putih itu, Rabu (10/11).
Dengan formasi wedge, misalnya, enam pesawat terbang di sebelah podium membentuk segitiga dengan satu pesawat di depan sebagai ujung mata panah yang meluncur. Posisi sebaliknya, Delta juga hadir, di mana tiga pesawat mengawali formasi segitiga itu.
Tepuk tangan penonton mulai membahana saat dua pesawat PC 9/A terbang horizontal dengan posisi seperti cermin. Maksudnya, kedua pesawat itu saling berhadapan secara horizontal. Pertunjukan semakin seru saat keenam pesawat tersebut muncul dengan formasi corkscrew alias pembuka botol anggur. Sebuah pesawat bergerak berputar terus-menerus di belakang formasi berbentuk segitiga.
Sulit akrobat
Jenis pesawat yang menggunakan baling-baling, menurut juru bicaranya, flying officer Gareth Gordon, membuat agak sulit melakukan akrobat di udara karena tidak stabil. Selain itu, lebar jangkauan baling-baling sepanjang 1,8 meter juga membuat harus ada ketelitian tinggi.
Beberapa gerakan memang mengundang detak jantung. Dengan formasi vulcan, misalnya, dua pesawat berderet di depan, diikuti dua pesawat yang membentuk sudut 120 derajat dengan dua pesawat di depan itu melakukan jungkir balik. Atau bisa juga gerakan combat pitch out, di mana keenam pesawat itu bergerak berputar membentuk lingkaran terus-menerus. ”Ada beberapa gerakan jungkir balik, misalnya loop, wingover, atau barrel roll,” ujar Gordon.
Berbagai gerakan salto memang dilakukan. Ibarat penari, The Roulettes bersalto dengan berbagai gaya. Ada yang tetap kembali pada arahnya, ada yang sambil berbelok, ada yang susul-menyusul bergantian. Perlu diingat, semua gerakan itu dilakukan hanya dengan jarak antarpesawat sejauh 3 meter.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment