Tentara-tentara darat itu akan digelar di pulau Yonaguni, di ujung paling barat Jepang, untuk melakukan patroli pantai dan pengawasan pada kapal-kapal angkatan laut China, kata beberapa pejabat pertahanan Jepang seperti dikutip oleh kantor berita Jiji. Tokyo akhirnya merencanakan untuk menggandakan jumlah tentara yang ditempatkan di Yonaguni, yang kira-kira 100 kilometer di timur Taiwan, kata laporan itu.
Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa Kamis menekankan pentingnya untuk meningkatkan pertahanan di daerah-daerah pulau, termasuk Yonaguni, pada pertemuan komisi keamanan Dewan Perwakilan Rakyat, lapor Jiji. Kementerian pertahanan telah minta 30 juta yen (365.000 dolar) dari anggaran tahun depan untuk "riset persiapan" mengenai masalah itu, kata laporan tersebut.
Militer Jepang secara tetap telah mengirim pesawat patroli ke wilayah itu tapi tidak memiliki fasilitas pengawasan tetap di Yonaguni. Aktivitas angkatan laut China yang meningkat telah memicu pemikiran kembali pertahanan di mana Jepang telah mempertimbangkan pengiriman lagi pasukan ke pulau-pulau selatannya yang tersebar dan jauh dari pangkalan era Perang Dingin di Utara dekat Rusia.
Dalam insiden April tahun ini, satu armada kecil kapal besar China mendekati sekelompok pulau yang disengketakan di Laut China Timur dan mengirim sebuah helikopter yang terbang di atas kapal angkatan laut Jepang yang sedang mengawasi gerakan mereka. Wilayah itu sering menjadi titik masalah antara Jepang dan China. Hubungan keuda negara telah sangat tegang sejak Jepang menangkap seorang kapten kapal pukat harimau China dekat rangkaian pulau yang disengketakan September lalu, yang memicu serangkaian protes dari Beijing.
Ketegasan China yang meningkat, khususnya di Laut China Selatan, juga telah menyebabkan kegugupan di antara negara-negara tetangga lainnya dan AS, yang juga berselisih dengan China karena masalah perdagangan dan keuangan.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment