Dalam pidatonya saat perayaan sertijab, Edhie bercerita, kariernya lebih banyak di Komando Pasukan Khusus. Edhie memulai kariernya sebagai Komandan Peleton Kopassandha, Komandan Batalyon II Grup I Kopassus (1995), Komandan Grup 5 Kopassus (1998), Wakil Danjen Kopassus (2005), dan Danjen Kopassus (1 Juli 2008-4 Desember 2009). Suami Kiki Gayatri dan ayah dua putra ini punya banyak pengalaman di Singapura hingga Lebanon. Ia juga mendapat banyak tanda jasa, seperti Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Bintang Yudha Darma Pratama.
Tentu saja Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI George Toisutta secara diplomatis menyatakan, setiap jenderal berbintang tiga di TNI AD memiliki kans yang sama untuk menjadi KSAD. Namun, melesatnya karier Edhie yang juga anak bungsu Sarwo Edhie Wibowo—Komandan RPKAD (1964-1967) yang tersohor itu—tentu saja kansnya besar.
Apa kata Edhie Wibowo? Di sela-sela upacara sertijab, Jumat, saat ditanyakan bahwa dirinya termasuk calon KSAD yang akan datang, ia bilang, ”Ya, banyak faktor yang berpengaruh kan. Mulai dari situasi serta kondisi seperti usia.”
Walaupun lulus Akademi Militer tahun 1980, Edhie berusia lebih tua dari rekan-rekannya. Kini ia berusia 55 tahun, yang berarti pensiun tahun 2013. Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang lahir pada 5 Mei 1955 ini lebih tua tiga bulan dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
Sesuai dengan UU No 34/2004, menyangkut usia maksimal perwira TNI, yaitu 58 tahun, KSAD George Toisutta pensiun pada Juni 2011. Saat itu, TNI AD akan menyeleksi jenderal-jenderal berbintang tiga untuk menduduki KSAD.
Dengan pensiun tahun 2013, masih ada juga kans jadi Panglima TNI? Edhie hanya berucap, ”Yah... kita liat saja nanti. Itu kan hak Presiden.”
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment