TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Amerika Serikat Barack Obama tak secara spesifik membahas rencana hibah pesawat F-16 ke Indonesia. Bahkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Obama, soal itu tak disinggung. "Tidak ada dalam pembicaraan tadi (Selasa) malam, karena skala (pembicaraan) semalam sangat makroi," ujar Djoko di kantor Presiden, Rabu 10 November 2010.
Sebelumnya dikabarkan Kementerian Pertahanan sedang mempertimbangkan tawaran hibah 24 unit pesawat tempur F-16A bekas dari Amerika Serikat. Hibah diberikan dengan syarat Indonesia mau memperbaiki (retrofitting) dulu pesawat-pesawat tersebut. "Wacana itu sedang kami kaji," kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI I Wayan Midhio, Selasa kemarin, 9 November 2010.
Pihaknya sedang mempertimbangkan dua opsi, menerima tawaran Amerika atau membeli enam pesawat F-16A baru. "Kisaran harganya sama. Enam pesawat baru itu senilai 24 pesawat lama yang diretrofit," kata dia. Jika melihat kebutuhan Indonesia saat ini, kata dia, menerima 24 pesawat bekas Amerika lebih tepat ketimbang membeli yang baru.
Djoko sendiri enggan menanggapi soal itu. "Tanya ke Menteri Pertahanan. Tidak ada pembicaraan antar Presiden karena pembicaraannya kan tingkat policy," ujarnya. Tawaran itu mungkin dibicarakan ditingkat Menteri Pertahanan antar dua negara. "Mungkin saja di level Menhan, saya tidak tahu," katanya.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment