JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana hibah 24 pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat disambut senang oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai melepas kontingen Garuda, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Rabu (11/11/2010).
"Kita sedang kaji dan bahas kerja kelanjutannya. Meski itu hibah, tapi kita harus ada kesiapan alokasi anggaran," katanya.
Menurutnya, proses hibah tersebut kini masih dalam proses politik bidang pertahanan ataupun sikap negara. Namun, pihaknya terus mendorong agar hibah tersebut dapat diterima.
Panglima TNI menganggap hibah pesawat bekas tersebut sebagai pilihan terbaik, jika dibandingkan membeli sejumlah pesawa tempur baru, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jika pesawat F-16 hasil hibah tersebut memiliki airframe yang bagus, serta kemampuan combat-nya ditingkatkan, maka itu sama saja kualitasnya dengan pesawat baru.
"Jadi kenapa tidak jika akhirnya kita dapat (pesawat F-16) dalam jumlah besar, tapi dengan kemampuan komponen yang baru," tambahnya.
Proses pembicaraan hibah tersebut, menurutnya, selain untuk menjaga hubungan antarkedua negara agar tetap terjalin baik, juga agar masalah-masalah yang dulu ada tidak lagi terjadi. Pasalnya, F-16 yang telah dimiliki Indonesia suku cadangnya sempat diembargo AS.
"Di sisi lain kita juga ingin mengembangkan industri dalam negeri untuk mendukung pesawat-pesawat yang sudah ada sekarang," katanya.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment