Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan industri pertahanan Indonesia menjalin kerjasama global untuk meningkatkan kualitas pertahanan tanah air, sekaligus meningkatkan perekonomian negara.
"Tingkatkan kerjasama antarindustri pertahanan, baik lokal maupun global," kata Presiden Yudhoyono saat membuka dan meresmikan pameran industri pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta, Rabu sore.
Presiden menjelaskan, kerjasama itu antara lain bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bersama industri pertahanan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, perlu diperbanyak investasi dalam bidang industri pertahanan. Selain untuk merangsang pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri, investasi juga berguna untuk transfer teknologi.
Kepala Negara menegaskan, industri pertahanan bukan hanya terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan negara. Industri pertahanan, katanya, juga terkait dengan kesejahteraan bangsa.
"Ada sisi ekonomi," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka sekaligus meresmikan pameran alat pertahanan internasional di JI Expo, Jakarta.
Presiden Yudhoyono hadir di tempat acara dengan didampingi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPR Marzuki Alie, sejumlah menteri pertahanan dan duta besar.
Pameran bertajuk "Indodefence, Indoaerospace and Indomarine (IDAM) 2010" itu diikuti oleh 484 perusahaan alat-alat pertahanan dari 38 negara.
Acara itu memamerkan sejumlah alat pertahanan darat, udara, dan laut yang merupakan produksi terbaru.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berharap, pameran itu bisa memperkuat sistem pertahanan Indonesia. Selain itu, Purnomo berharap pameran itu menjadi ajang alih teknologi antara negara-negara peserta pameran.
Dalam acara itu, pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan beberapa produsen alat pertahanan, baik dari dalam dan luar negeri.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment