Rudal BRAHMOS
KOMPAS.com - India, negeri yang selama ini dikenal dengan film dan tariannya, ternyata juga handal dalam industri pertahanan. Negeri ini mampu menciptakan misil yang bisa mengalahkan missil-missil lain produksi negara maju.
"Missil Brahmos, itu nama misil produksi kami. Keunggulannya, misil kami merupakan missil supersonic tercepat di dunia sekaligus dengan akurasi yang tinggi. Kecepatannya bisa mencapai 1km/detik," kata Praveen Pathak, Addl GM (Marketing Promotion) Brahmos Aerospace, perusahaan yang memproduksi missil ini dalam pameran Indo Defence 2010 di Pekan Raya Jakarta, Jumat (12/11/2010).
Dibandingkan dengan misil subsonic yang dipasarkan saat ini, misil buatan India ini mampu bergerak lebih cepat 3 kali lipatnya. Selain itu, jarak tempuh yang bisa diraih juga bisa mencapai 2,5 - 3 kali lipat dari misil subsonic. Dan yang paling penting, daya hancur misil ini bisa mencapai 9 kali lipat dari misil subsonic populer dunia.
Pathak mengatakan, "Keunggulan lain dari misil ini adalah kemampuannya untuk diinstal dimana saja, mulai helicopter, pesawat, kapal hingga kapal selam." Selain itu, sistem kendali misil mampu melaksanakan Salvo Firing atau penembakan serentak, target Assignment atau penugasan target dan memastikan sekelompok target baik di darat maupun di laut. Salvo pada 9 proyektil dapat menembus dan menghancurkan kelompok kapal musuh terdiri dari tiga fregat dengan pertahanan anti misil modern.
Misil-misil yang akan diluncurkan diinstal di dalam alat luncur. Misil tersebut akan dikirim lengkap dengan daya pendorongnya di dalam Transportation and launch Conister (TLC). Misil versi udaranya dimodifikasi sehingga memiliki berat yang lebih ringan tetapi lebih kuat selama proses peluncuran.
Menurut Pathak, misil tercepat produksinya ini berbiaya murah jika dilihat dalam jangka panjang. "Harga misil pada awalnya mungkin tak jauh berbeda dengan misil lain. Tapi, biaya perawatan misil ini jauh lebih murah. Anda hanya perlu maintenance misil selama sekali dalam tiga tahun, berbeda dengan misil lain yang menuntut perawatan secara terus-menerus," kata Pathak.
Brahmos Aerospace yang memproduksi misil ini sendiri merupakan perusahaan joint venture antara Rusia dan India. Namun, seluruh pengembangan teknologi, proses produksi, tenaga kerja damn tempat produksi berasal dan dilakukan di India.
"Kami memilih Rusia karena mereka memiliki pengalaman dalam soal mesin, sementara kami memiliki pengalaman dalam soal sistem sehingga kami akan mampu memproduksi misil yang paling baik," kata Pathak. Joint Venture sendiri sudah dimulai pada tahun 1998 dan pada tahun 2005 berhasil meluncurkan produk ini.
Secara umum, misil ini unggul karena jarak tempuh yang jauh, garis lengkung arah peluru yang lebar, dilengkapi dengan anti pertahanan kapal perang serta energi kinetik yang terpasang yang membantu daya rusak kapal.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
INDIA
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Dan India Tingkatkan Kerjasama Alutsista, Maritim Dan Terorisme
- Perbandingan Program Antariksa Antara India Dan Indonesia
- Indonesia Harus Tiru Industri Pertahanan India
- Kapal Perang India INS Ranjit (D53) Kunjungi Makassar
- Rusia Bantah Dugaan Atas Kontrak Tank T-90S India
- English News : India, Vietnam And Indonesia Potential Market Stealth Destroyer Russian
- Indonesia Dan India Patroli Di Selat Malaka
- Australia Waspada Peningkatan Kapal Selam India, Indonesia Dan China
- English News : India To Invest $46.96 Billion On 101 Naval Ships
- Indonesia Dan India Melakukan Patkor Indindo Di Perairan Selat Malaka
- Empat Negara Asia dengan Belanja Militer Terbesar
- India Negara Pengimpor Senjata Terbesar
- India Menawarkan Sukhoi Kepada Indonesia
- India Berhasil Menguji Misil Pencegat Rudal
- Raytheon melakukan demonstrasi penerbangan beserta senjata menggunakan F 16 IN
- Upgrade MBT Arjun Mark-II Akan Diproduksi Awal Tahun 2014
- China Dapat Menyerang India Pada Tahun 2014
- Embraer Mungkin Akan Buat Pesawat Latih Bersama India
- Eurofighter menawarkan Alih Teknologi, Inggris membatalkan varian eurofighter untuk Angkatan Laut dengan F-35 JSF
- Pesawat Tempur Generasi Ke 5 Akan Menelan Biaya Lebih Dari $ 6 Milyar Dolar
- TNI Ingin Latihan Bersama dengan India
- Wamenhan RI Terima Kunjungan Kasal India
- India Tawarkan Kerjasama Pembuatan Rudal
- India & Indonesia Melakukan Kerjasama DaIam Bidang Keamanan
Roket
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Kembangkan Roket Berdaya Jangkau 100-900 Kilometer
- PT DI Rancang Peluru Balistik
- Pengamat : DPR Harus Pelajari Sistem Keantariksaan India dan Iran
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Lapan Kembali Ujicoba Motor Roket RX-550
- Menristek : Indonesia Akan Luncurkan RX-550 Pada Akhir Agustus
- Menuju Kemandirian Indonesia Dalam Membuat Rudal
- Lapan Dan UGM Siap Produksi Roket Berhulu Ledak
- Lapan Berkerjasama Dengan ITS Untuk Membangun Roket
- Wamenhan Puas Dengan Pengujian R-Han 122
- 50 Roket R-Han 122 Berhasil Diujicoba
- Roket R-Han 122 Lakukan Ujicoba Di Baturaja Sumsel
- Kemhan Dan Kemristek Akan Ujicoba Roket R-Han 122 Pada 28 Maret 2012
- TNI AD Lirik Peluncur Roket Canggih, HIMARS Buatan Lockheed Martin
- Indonesia Akan Produksi Ratusan Roket Balistik
- Rosoboronexport : Indonesia Ingin Membeli Tank T-90 Dan MLRS Smerch
- Kemhan Uji Coba 22 Unit Roket R-Han 122 Di Baturaja
- Kemhan Akan Melakukan Pengadaan 1.000 Roket R-HAN 122
- English News : China Helps Indonesia Develop Rockets
- LAPAN Luncurkan Prangko Satelit dan Roket Pengorbit Satelit (RPS)
- Rudal Yang Ditemukan Nelayan Bukan Milik TNI
- Nelayan Menemukan Roket Air To Ground Saat Menjaring Ikan
- AS Akan Mulai Lakukan Inspeksi Senjata Rusia
- Iran Gelar Uji Coba Roket Luar Angkasa
0 komentar:
Post a Comment