ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, March 20, 2010 | 5:12 PM | 0 Comments

    Penundaan Kedatangan Obama Untungkan Militer Indonesia

    JAKARTA--MI: Penundaan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendatangkan keuntungan bagi militer Indonesia. Situasi ini memberi waktu bagi pemerintah mematangkan proposal yang lebih baik untuk ditawarkan.

    Hal ini disampaikan oleh pengamat militer LIPI Hermawan Sulistyo dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (20/3). "Kalau sampai Juni, kita bisa merumuskan lebih tajam apa mau kita. Kalau sampai Mei negosiasi alot, kita bisa terima. Ini momen bagus untuk merumuskan maunya apa, tapi kalau berharap kerjasama atau hibah itu jangan mimpi," ujarnya.

    Ia menyatakan porsi kegiatan filantropis dalam pemerintahan Demokrat sudah jauh berkurang. Ia mencatat bahwa hanya ada 157 juta dolar Amerika untuk membiayai pendidikan dimana porsi itu tak dimanfaatkan Indonesia.

    Sementara, bidang militer yang membutuhkan sokongan alutsista, tidak ditanggapi secara proporsional oleh Amerika Serikat selama ini. Indonesia semestinya bisa menyiasati dengan diversifikasi senjata meski ia nilai telat dilakukan oleh militer sekarang.

    "Tapi, kalau militer faktanya kita kesulitan menjangkau alutsista disana. Diversifikasi senjata itu telat dilakukan. Semestinya kalau tidak bisa menggunakan M16, bisa gunakan B3. Nah, pengalaman ini tak mampu dimanfaatkan, kita masih kekurangan skill teknis dan jaringan, jadi kita belum dianggap ancaman," jelasnya.

    Ia berpendapat semestinya Indonesia merumuskan dengan jelas militer yang akan dibangun dinilai dari ancaman yang dihadapi serta posisi Indonesia di masa depan. Doktrin yang tercantum dalam buku putih pertahanan, sambung dia, tidak mengandung visi yang jelas sehingga benchmarknya tidak terpetakan dengan baik.

    "Konsep amburadul. Dari teknis, dikasih pesawat ga boleh dipakaikan rudal. Kita harus merumuskan diri. Kita malah sering ribut didalam, tidak melihat kondisi diri sendiri. Tidak bisa memetakan Indonesia pada 20 tahun mendatang," tukasnya

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.