
WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat membuka kemungkinan penjualan senjata baru kepada Taiwan. Pejabat Departemen Luar Negeri AS, David Shear, Kamis, mengemukakan kepada sebuah tim dari Kongres bahwa Amerika Serikat tetap siap dengan komitmen, berdasarkan undang-undang AS, untuk memberikan kepada Taiwan senjata-senjata guna mempertahankan dirinya sendiri. "Taiwan harus yakin bahwa pulau itu harus memiliki kemampuan fisik untuk melawan intimidasi dan aksi kekerasan dari China daratan," kata Shear, wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Asia Timur.
Dalam memberikan penjelasan di hadapan Komisi Ekonomi dan Peninjauan Keamanan AS-China, para pejabat AS menolak mengatakan apakah pemerintah Obama akan setuju dengan daftar keinginan Taiwan, yaitu jet-jet tempur F-16. Kendatipun punya usahanya untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou tetap berusaha mendapatkan jet tempur F-16 demi memperbarui armada udaranya yang sudah tua. Satu laporan terbaru kementerian pertahanan Taiwan menemukan, China unggul dalam kekuatan udara.
Pemerintah Presiden Barack Obama Januari lalu menyetujui paket penjualan senjata senilai 6,4 miliar dollar untuk Taiwan termasuk helikopter-helikopter, rudal-rudal Patriot dan kapal-kapal penyapu ranjau, yang membuat Beijing marah.
China telah meningkatkan belanja militer selama bertahun-tahun sebagai bagian dari usaha modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA)-nya. "Kendatipun kepentingan-kepentingan China meningkat di seluruh dunia, kami yakin fokus utama peningkatan kekuatan PLA tetap berorientasi pada persiapan bagi kemungkinan-kemungkinan di Selat Taiwan," kata Schiffer. Ia menambahkan, "Tampaknya strategi jangka panjang Beijing adalah menggunakan kekuatan politik, diplomatik, ekonomi dan kebudayaan untuk mengusahakan unifikasi dengan Taiwan, sementara membangun ancaman militer yang dapat dipercaya untuk menyerang pulau itu jika ada kejadian-kejadian yang dianggap Beijing sebagai arah yang salah."
Taiwan dikuasai kelompok nasionalis yang melarikan diri dari China tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara di China daratan. Beijing menganggap pulau itu bagian dari wilayahnya yang menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekuatan militer.
China menentang keras penjualan senjata AS kepada Taiwan. Tindakan itu bertentangan dengan pengakuan AS tahun 1979 bahwa Beijing sebagai satu-satunya pemerintah China. China menanggapi dengan keras penjualan senjata Januari itu, dengan memperingatkan bahwa AS membuat hubungan mundur dan mengancam pengenaan sanksi-sanksi terhadap perusahaan-perusahaan AS yang terlibat dalam kontrak-kontrak itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
TAIWAN
- Update : Korsel Dan Taiwan Berencana Hibahkan Satu Skuadron F-5
- Kadispen AU Bantah Adanya Rencana Akuisisi F-5 Taiwan
- English News : Philippines, Indonesia Take U.S. F-16 Decision in Stride
- AS Kembali Menolak Pembelian F-16 Oleh Taiwan
- Taiwan Pamerkan Rudal Pengahancur Kapal Induk China
- Penjualan Alutsista Ke Taiwan Tidak Mempengaruhi Hubungan AS Dan China
- Taiwan Perkuat Pertahanan Menghadapi China
- Taiwan Kerahkan Kapal Perang Rudal Di Kepulauan Yang Disengketankan
- Taiwan Menunda Pembelian Peralatan Militer Dari AS
- Update : China Mengancam AS
- Cina Berang Penjualan Senjata AS ke Taiwan Marak
- Gelar Uji Coba Rudal, Presiden Taiwan Kecewa
- Taiwan Gelar Latmil Berpeluru Tajam
- Taiwan Pantau Jet Tempur Siluman China
- Taiwan Arahkan Rudal ke Pangkalan Udara China
- Sengketa Wilayah Panaskan Asia
- Taiwan Kembangkan Pesawat Tanpa Awak
- Meski Membaik Taiwan Tetap Beli Senjata
- Taiwan Membutuhkan F-16 C/D Dan Mempertimbangkan F-35 Untuk Menghalau Rudal China
- Perisai Pertahanan Rudal Taiwan Siap Pada 2011
- Hubungan dengan China Panas, Taiwan Siapkan Misil
- AS Setuju Jual Teknologi Radar ke Taiwan
- AS Siap Lego Dua Kapal Perang Bekas
- Cina Bakal Siapkan 2 Ribu Misil Mengarah ke Taiwan
- Rudal Taiwan Bisa Menjangkau Beijing
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment