ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, March 14, 2010 | 12:10 PM | 0 Comments

    TNI Harap Kerjasama Kopassus-AS Segera Terwujud

    JAKARTA - Indonesia berharap kerjasama militer dengan Amerika Serikat khususnya pelatihan terhadap prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat dapat segera diwujudkan. Apalagi, selama ini kerjasama pasukan khusus Angkatan Laut dan Angkatan Udara sudah terjalin.

    Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen saat berbincang dengan Okezone. Dia berharap masalah pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan Kopassus yang selama ini mengganjal kerjasama itu dapat teratasi.

    “Mudah-mudahan bisa saling memahamilah. Sehingga, kerjasama militer Amerika Serikat dan Indonesia bisa berjalan komprehensif,” katanya, Sabtu (14/3/2010).

    Sebab, kata dia, Indonesia telah melakukan langkah-langkah penting terkait penghormatan terhadap HAM termasuk menghukum mereka yang melakukan pelanggaran. Meski demikian, Sagom belum menjawab tegas kapan kerjasama ini akan terealisir.

    “Kita menunggu implementasinya. Yang jelas harus menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.

    Pelatihan terhadap Kopassus dihentikan sejak tahun 1997 karena sejumlah pelanggaran HAM yang mereka lakukan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

    Pada tahun yang sama, Senat Amerika Serikat juga mengesahkan undang-undang –disebut Leahy Law- yang melarang negara itu melatih militer asing yang memiliki sejarah pelanggaran HAM. Kecuali mereka yang bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran tersebut diproses secara hukum.

    Namun, pada masa pemerintahan Barack Obama, ada upaya Amerika Serikat untuk melatih kembali Kopassus. Mereka menyiasati larangan itu salah satunya dengan melatih prajurit-prajurit muda yang tak memiliki sejarah pelanggaran HAM.

    Negosiasi antar kedua negara kian intensif jelang kunjungan Obama ke Indoneia akhir Maret nanti. Sebelum Obama tiba, Indonesia telah mengutus sejumlah delegasi termasuk Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Paulus.

    Harian The Washington Post, 3 Maret 2010 melaporkan, kerjasama itu diharapkan diumumkan Obama seiring kunjungannya ke Indonesia.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.