PONTIANAK. Pemerintah Pusat (Pempus) belum mengabulkan pembangunan jalan pararel di perbatasan Kalbar-Malaysia. Padahal keberadaan jalan itu sangat penting, untuk pembangunan ekonomi dan keamanan negara.
”Kalau sudah memiliki jalan pararel, mobilitas prajurit dalam mengawasi daerah perbatasan akan lebih mudah,” ujar Brigjen TNI Armyn Alianyang, Kepala Staf Kodam (Kasdam) XII/Tanjungpura dalam sambutannya saat menghadiri Halal Bihalal DPRD Kalbar dan unsur Muspida Kalbar di kantor DPRD Kalbar, kemarin (6/10).
Selama ini prajurit TNI yang bertugas di perbatasan hanya mengandalkan jalan tikus untuk mengawasi daerah perbatasan. Padahal daerah yang harus diawasi cukup luas. ”Mobilitas mereka di perbatasan biasanya hanya mengandalkan sepeda motor,” jelas Armyn.
Kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar terbentang sepanjang kurang lebih 966 kilometer (KM), mulai dari Tanjung Datuk di Kabupaten Sambas hingga Gunung Cemeru di Kabupaten Kapuas Hulu. Panjang perbatasan tersebut mencakup sekitar 70,58 persen dari 1.200 KM garis perbatasan kedua negara di Pulau Kalimantan. Dari 966 km panjang perbatasan darat itu, masih terdapat sekitar 200 km yang tanpa penjagaan aparat keamanan Indonesia.
Menurut Armyn, saat ini ada 31 pos penjagaan TNI di kawasan perbatasan. Masing-masing pos berjarak hingga puluhan kilometer. ”Jika ditempuh melalui jalur tikus, bisa memakan waktu beberapa hari dari satu pos penjagaan ke pos penjagaan lainnya,” ulas putra pejuang Ali Ayang itu.
Meski demikian, Armyn mengaku selalu memerintahkan Komandan Batalyon (Danyon) untuk mengecek anak buahnya hingga ke pos-pos penjagaan. Namun dalam pengecekan ini, ada kalanya mereka harus melewati jalan di Malaysia. ”Untuk pengecekan menggunakan jalan dari Malaysia ini, mereka (danyon, red) harus meminta ijin dulu,’ tukasnya.
Wakil Gubernur Kalbar, Cristiandy Sanjaya SE MM menegaskan, pembangunan jalan pararel perbatasan bukan barang mudah. ”Jika mengandalkan APBD Kalbar, jelas tidak mungkin,” tegas Cristiandy.
Keinginan membangun jalan pareral di perbatasan bukan barang baru. Usul tersebut telah masuk ke pemerintah pusat sejak 2005, hingga kini belum disampaikan ke DPR. Bahkan, baru tahun ini pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan masuk dalam agenda nasional.
Lambannya pemerintah pusat memproses usulan ini, karena mempertimbangkan kawasan perbatasan yang masih sepi. Pempus hanya mempertimbangkan ekonomi, padahal dengan lemahnya pengawasan, penyelundupan marak dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang lebih besar.
”Selama pemerintah pusat hanya melihat pembangunan jalan pararel perbatasan berdasarkan pertimbangan profit oriented dan biaya pembangunan, jalan itu tidak akan terealisasi,” yakinnya.
Ketua Komisi C DPRD Kalbar bidang pembangunan H Mulyadi H Yamin didampingi sejumlah anggota Komisi C lainnya juga menganggap keberadaan jalan pararel di perbatasan sangat penting. ”Kita setuju jika jalan pareral ini harus segera dibangun,” ujarnya.
Mulyadi menegaskan, sebagai bentuk persetujuan itu, pihaknya akan audiensi dengan Pangdam XII/Tanjungpura. ”Kita juga siap melobi pusat untuk mempercepat pembangunan jalan tersebut,” pungkasnya.
Sumber: EQUATOR NEWS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
MALAYSIA
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- PM Malaysia Disediliki Dalam Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Selam
- Malaysia Memesan 32 Panser Rimau Buatan PT Pindad
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- Pengamat : Ketika Malaysia Mencoba Mengganggu di Udara
- Indonesia Menandatangani Kontrak Pengadaan Su-30MK2 Dengan Rusia
- BNPP Mengusulkan Anggaran Perbatasan Sebesar Rp. 5 Triliun
- Menhan : TNI Akan Invasi Malaysia jika Terbukti Caplok Wilayah RI
- Pergerakan Aktivitas TNI ke Camar Bulan Mulai Meningkat
- TNI Bantah Dusun Camar Bulan Dicaplok Malaysia
- Pengamat : Teknologi Alutsista TNI Masih Di Bawah Singapura & Malaysia
- TNI AU : Konflik Indonesia Dan Malaysia Hanya Persepsi
- English News : Plan To Replace The Royal Malaysian Air Force's MiG-29 Fleet On Hold
- Bupati Bengkayang : Infrakstruktur Harus Cepat Diperbaiki Untuk Menunjang Patroli Di Perbatasan
- Yonif 621 Manuntung Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia
- Perbatasan Papua Nugini Dan Malaysia Sangat Rawan
- TNI AU Dan TUDM Rancang Latihan Bersama Elang Malindo di Pontianak
0 komentar:
Post a Comment