
Worm komputer Stuxnet pertama kali ditemukan pada Juni 2010. Penemunya adalah sebuah perusahaan keamanan berasal dari Belarus.
Worm ini jadi terkenal karena merupakan worm pertama yang memata-matai dan memprogram ulang sistem industri.
Serangan worm itu belakangan menimbulkan banyak spekulasi dan diskusi, mengenai maksud dan tujuan penyebar Stuxnet, asal, serta identitas dari penyerang dan targetnya.
Berdasarkan geografis penyebaran Stuxnet, perusahaan keamanan Kaspersky Labs menyebutkan Iran, Indonesia dan India sejauh ini memimpin dalam hal negara yang terinfeksi.
Namun, Eugene Kaspersky, Co-founder and Chief Executive Officer of Kaspersky Lab dalam keterangan tertulis yang diterima INILAH.COM menyebutkan epidemi Stuxnet (seperti epidemi lainnya) tidak statis.
Worm ini secara terus menerus menyebar. Sementara banyak sistem masih terinfeksi, namun banyak juga yang telah dibersihkan.
Kaspersky Lab menyebut infeksi Stuxnet di India tercatat 86 ribu, Indonesia 34 ribu, dan Iran 14 ribu .
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment