
Berikutnya dari Armed Kostrad, meriam 105 milimeter buatan Amerika Serikat tahun 1942,” kata pembawa acara yang memandu defile kendaraan tempur seusai upacara peringatan HUT Ke-65 TNI di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/10). Di tenda bagi para kolonel, seketika gerundelan terdengar. Beberapa tersenyum pahit. Seorang kolonel dari TNI AD berkomentar, ”Mbok ya tahunnya enggak usah disebutin,” katanya.
”Itu dipakai nembak sepuluh kali juga sudah panas. Belum kalau bautnya copot. Belum lagi spare part-nya mau cari di mana?” kata seorang kolonel dari TNI Angkatan Laut. Sementara yang lain juga menepuk dahi saat ada yang mengingatkan bahwa acara HUT ini diliput media asing dan dihadiri duta besar sejumlah negara.
Masalah alat utama sistem persenjataan memang masih berderet. Pembelian senjata tidaklah ditujukan untuk perang, tetapi lebih pada efek gentar yang memiliki makna luas, termasuk untuk diplomasi.
Untuk pemenuhan kebutuhan pokok minimum, pemerintah mengaku masih kurang Rp 50 triliun dari kebutuhan Rp 150 triliun untuk lima tahun mendatang. Industri strategis menjadi solusi yang menguntungkan dilihat dari berbagai segi. Hal ini juga mungkin yang membuat defile kendaraan tempur dimulai dengan 26 unit kendaraan taktis Anoa buatan PT Pindad.
Selain itu, dalam defile yang diikuti 1.186 orang ini, masih ada juga Tank Scorpion Kostrad dan Tank Stomer APC. Tank Amfibi LVT 7 Marinir merupakan hibah dari Korea Selatan. Ada kendaraan tempur BPV 2 Marinir. Dari Kodam Jaya ada panser V 150. Ada juga meriam G-23 dari Artileri Pertahanan Udara Kostrad, jembatan tank, meriam 57 mm dari Artileri Pertahanan Udara Kodam Jaya, dan meriam rudal. TNI AL menampilkan Howitzer, Roket Multilaras 70 Grade, dan Sea Rider Taifib Marinir. Dari Detasemen Bravo Pasukan Khas TNI AU ada Comob, 10 unit triple gun, dan meriam 12,7 mm.
Ini belum termasuk pesawat-pesawat tempur yang terbang melintas di hadapan podium tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Soeparno, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat duduk. Pesawat-pesawat itu terbang dalam berbagai formasi, seperti kepala panah dan wajik.
Atraksi dimulai dengan helikopter Colibri yang melintas. Ditampilkan juga enam pesawat latih KT1 Wong Bee dan helikopter Bell serta Mill7. Setelah itu, berturut-turut pesawat-pesawat tempur seperti empat pesawat F5 dan delapan pesawat Hawk melintas.
Tampil juga enam pesawat F16 yang mendahului enam pesawat Sukhoi dari semula rencana tujuh pesawat yang menggelegar itu. Walaupun tidak ada atraksi akrobatik, Lanud Halim Perdanakusuma tampak gagah saat pesawat-pesawat tempur itu memecahkan formasinya di depan panggung. Selain itu, defile pasukan juga dari berbagai kesatuan, termasuk kesatuan- kesatuan penanggulangan teror. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan Pasukan Kontingen Garuda yang mengenakan kamuflase gurun.
Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono menginstruksikan Kementerian Pertahanan dan TNI menyusun rencana strategis pembangunan kekuatan pertahanan. Semoga segera menjadi kenyataan.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment