ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, October 5, 2010 | 4:54 PM | 0 Comments

    Menhan: Peningkatan Persenjataan TNI Juga untuk OMSP

    ilustrasi

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, peningkatan kekuatan pokok minimal persenjataan TNI selain diperuntukkan untuk menangkal ancaman dari luar dan mengatasi masalah keamanan dalam negeri juga diperuntukkan bagi operasi militer selain perang. "Operasi Militer Perang adalah upaya menangkal ancaman dari luar dan mengatasi masalah keamanan dalam negeri. Sedangkan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) antara lain untuk penanggulangan bencana atau misi perdamaian," kata Menhan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna tentang rencana strategis pengembangan kekuatan Tentara Nasional Indonesia dan modernisasi alat utama sistem persenjataan.

    Terkait itu, Menhan mengatakan saat ini sedang dilakukan pembangunan suatu Kompleks Pusat Misi Pasukan Perdamaian seluas 250 hektar. Di lokasi tersebut akan dilakukan pelatihan misi perdamaian, penanggulangan bencana, antiteror, dan untuk menempatkan pasukan siap tempur.

    Sebelumnya Menhan mengatakan, ada kekurangan sekitar Rp50 trilun untuk memenuhi kebutuhan anggaran untuk mencapai kekuatan pokok minimal persenjataan TNI. "Kebutuhan anggaran untuk mencapai kekuatan pokok minimal persenjataan TNI diperkirakan sekitar Rp150 triliun untuk lima tahun kedepan, sementara kemampuan negara hanya Rp 100 triliun," katanya.

    Ia menjelaskan, Presiden Yudhoyono telah meminta Kementerian Pertahanan, Bappenas, Kementerian Keuangan, dan TNI bersama-sama membahas defisit sebesar Rp50 triliun itu agar kekuatan pokok minimal persenjataan TNI tetap dapat terpenuhi. Sebelumnya, Presiden Yudhoyono mengatakan, sistem persenjataan tentara harus ditingkatkan agar mencapai taraf ideal untuk melindungi tanah air yang sangat luas. "Kita relatif tertinggal dibandingkan negara lain, termasuk negara tetangga kita," kata Presiden.

    Menurut Presiden, peningkatan kualitas dan modernisasi peralatan utama sistem senjata adalah hal mutlak untuk pertahanan negara. Oleh karena itu, Kepala Negara berharap rencana strategis tentang hal itu bisa dipercepat.

    Sumber: REPUBLIKA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.