ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, October 4, 2010 | 6:24 PM | 0 Comments

    Pemerintah Tarik Pinjaman Rp1 Triliun untuk Alutsista

    Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melakukan pinjaman dalam negeri sebesar Rp1 triliun selama 2010 untuk pembiayaan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan alat utama (alut) Kepolisian Negara RI (Polri).

    "Perjanjian pinjaman antara BNI dan pemerintah hari ini sebesar Rp600 miliar merupakan bagian dari keseluruhan kebutuhan pinjaman dalam negeri tahun 2010 sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk membiayai pengadaan alutsista TNI dan alut Polri," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, di Jakarta, Senin.

    Menurut Menkeu, alokasi untuk pengadaan alutsista TNI oleh Kementerian Pertahanan akan mencapai sebesar Rp800 miliar dan alut Polri sebesar Rp200 miliar.

    Saat ini telah dilakukan pengadaan pinjaman dalam negeri sebesar Rp600 miliar dengan alokasi untuk TNI-AD sebesar Rp200 miliar, TNI-AL sebesar Rp200 miliar, dan Polri Rp200 miliar.

    Sementara sisanya sebesar Rp400 miliar, masing-masing untuk TNI-AU sebesar Rp200 miliar dan Mabes TNI sebesar Rp200 miliar. Sisa pembiayaan itu saat ini masih dalam proses lelang pemilihan calon pemberi pinjaman dalam negeri dan akan diselesaikan akhir Oktober 2010.

    Menurut Menkeu, penandatanganan perjanjian pinjaman dalam negeri khususnya perbankan untuk pembiayaan APBN merupakan yang pertama kali dilakukan. Selama ini instrumen pembiayaan APBN dilakukan melalui penerbitan surat berharga negara dan pinjaman luar negeri.

    "Meskipun dimulai dengan jumlah kecil, pemerintah berharap agar penggunaan pinjaman dalam negeri di masa mendatang dapat berdampak positif bagi pengembangan industri strategis dalam negeri," katanya.

    Ia menyebutkan, penggunaan pinjaman dalam negeri untuk pembiayaan alutsista TNI dan alut Polri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan industri dalam negeri, dan sekaligus menjadi alternatif pembiayaan bagi sebagian produk-produk yang dihasilkan oleh industri strategis.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.