ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, October 7, 2010 | 10:02 PM | 0 Comments

    Pindad sedang membuat panser Canon


    TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, saat ini pemerintah sedang menggodok RUU revitalisasi industri strategis pertahanan keamanan nasional. Undang-undang ini akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan dan pembinaan didalam industri pertahanan nasional.

    "Payung hukum di dalam pemberdayaan industri dalam negeri, menyangkut pendanaan, pemasaran, dan industri-nya. Selama ini kita belum memiliki payungnya, dengan KKIP dan UU ini nantinya kita sudah mempunyai batas (kebutuhan pertahanan) mana yang diproduksi dalam negeri, itu kita tegaskan nggak di beli dari luar," kata Sjafrie, di Jakarta, Kamis (7/10).

    Menurut Sjafrie, saat ini pemerintah sudah berusaha meningkatkan pemenuhan kebutuhan TNI dari industri pertahanan dalam negeri. Salah satu contohnya adalah payung udara/payung statik untuk pasukan lintas udara yang kini diproduksi di Tulung Agung. "Jadi yang payung plastik tidak lagi impor," ujarnya.

    Selain meningkatkan produksi dalam negeri, pemerintah juga tetap melakukan kerjasama di bidang industri pertahanan dengan sejumlah negara seperti Amerika, Korea Selatan, Perancis dan sebagainya. Pemerintah juga melakukan join production yang antara lain dilakukan PT Dirgantara Indonesia, Pindad, PT PAL, dengan Belanda dalam pembuatan rudal dan kapal perang. "Pindad sedang membuat panser Canon, mungkin selesai dalam dua tahun," ujarnya.

    Sjafrie adalah sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Komite ini dibentuk pemerintah untuk mengkoordinasikan perumusan, pelaksanaan, pengendalian, dan kebijakan nasional industri pertahanan. Komite ini juga berupaya untuk meningkatan kapasitas produksi produsen alusista dan nonalusista. KKIP beranggotakan Menteri Pertahanan sebagai Ketua, Menteri BUMN sebagai wakil ketua, Wakil Menteri Pertahanan sebagai sekretaris dan anggota terdiri dari Menteri Perindustrian , Menteri Riset dan Teknologi, Panglima TNI, dan Kapolri.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.