ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, May 20, 2010 | 5:49 PM | 0 Comments

    Korut Bantah Tenggelamkan Kapal Korsel


    SEOUL--MI: Korea Utara Kamis (20/5) kembali membantah telah menenggelamkan kapal perang Korea Selatan dan memperingatkan 'perang skala penuh' jika sanksi baru dijatuhkan, kantor berita Korsel Yonhap melaporkan.

    Bantahan tersebut dilakukan Komisi Pertahanan Nasional Utara (NDC) menanggapi laporan yang dikeluarkan di Seoul oleh tim multinasional yang telah menyelidiki tenggelamnya kapal perang jenis korvet tersebut pada 26 Maret itu.

    Laporan itu mengatakan sebuah kapal selam Korea Utara telah menembakkan torpedo yang meledakkan sebagian kapal dan mengakibatkan 46 orang tewas.

    Yonhap, yang memonitor media Korea Utara, menyatakan, NDC dalam pernyataan yang disiarkan di radio Utara melukiskan laporan itu sebagai pemalsuan.

    Pernyataan itu mengatakan Utara akan mengirim penyelidiknya sendiri ke Selatan untuk memeriksa bukti yang dimaksudkan.

    "Kami akan mengambil tindakan keras termasuk perang skala penuh jika sanksi terhadap Korea Utara diterapkan," kata badan siaran itu seperti dikutip oleh Yonhap.

    NDC, yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong-Il, adalah badan negara yang sangat berpengaruh di Utara yang komunis. Pernyataannya melukiskan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak sebagai seorang 'pengkhianat'.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.