ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, May 22, 2010 | 11:01 AM | 0 Comments

    RI-China Ingin Kembangkan Rudal


    INDONESIA menawarkan kerja sama kepada China dalam produksi rudal. Selama ini TNI AL dan TNI AU telah menggunakan rudal C-802 buatan Negeri Tirai Bambu itu.

    "Kami mengundang mereka (China), antara lain untuk produksi bersama rudal, " kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menerima kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Militer Tentara Pembebasan Rakyat (Central Commission of The People Liberation Army/PLA) Jenderal Guo Boxing, di Jakarta, Jumat.

    "Kebutuhan rudal ini sangat besar. Jadi kalau kita bisa produksi bersama, tentu kita juga bisa memproduksi tidak saja untuk kebutuhan TNI AL dan TNI AU, tetapi juga pasar luar negeri," kata Purnomo.

    Selain produksi bersama alat utama sistem senjata seperti rudal, Indonesia juga menawarkan hal serupa untuk produk non-alat utama sistem senjata seperti seragam, makanan kaleng, perlengkapan seragam dan lainnya.

    "China memiliki anggota militer jumlahnya sekitar 2,5 juta orang, dan China sangat membutuhkan produk-produk non-alat utama sistem senjata. Indonesia sangat mampu untuk mendukung kebutuhan mereka," katanya.

    Tentang tanggapan China atas tawaran Indonesia tersebut, Menhan Purnomo mengatakan, mereka sangat menerima tawaran tersebut dan akan dibahas lebih lanjut. "Bagaimana pun kan tetap ada hitungan bisnisnya, dan tetap harus dipertimbangkan tentang kandungan lokal dari masing-masing produk yang akan dikerjasamakan produksinya," katanya.

    Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan delegasi Komisi Militer China di Kantor Presiden, Kamis (20/5) pukul 18.00 WIB. Mereka datang dipimpin Wakil Ketua Komisi Militer Jenderal Guo Boxiong, Laksamana Madya Sun Jiangua, dan Duta Besar RRT untuk Indonesia Zhang Qiyue.

    "Saya perlu menyampaikan bahwa hubungan kedua negara baik sekali dan terus berkembang. Demikian juga hubungan saya dengan Presiden Hu Jintao dan PM Wien Jibao juga berjalan dengan baik. Mudah-mudahan kedua tentara juga bisa meningkatkan kerja samanya," kata Presiden SBY di awal pertemuan.

    Usai pertemuan, Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan ada empat hal yang dibahas. Yakni pendidikan, mengembangkan Universitas Pertahanan, tukar-menukar pejabat, dan keempat itu latihan militer bersama.

    Saat menerima tamunya, Presiden SBY didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekertaris Negara Sudi Silalahi, Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo, dan Sekertaris Kabinet Dipo Alam.

    Sumber: JURNAL

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.