ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, May 17, 2010 | 9:42 AM | 0 Comments

    TNI Bangun Pembangkit Listrik di Pulau Terluar


    Biak (ANTARA News) - Mabes TNI dalam tahun 2010 sedang membangun dua unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pulau terluar Barasi dan Fanildo, Kabupaten Supiori, Papua.

    Komandan Kodim 1708 Biak Letkol Inf Juhari S.IP di Biak, Senin mengemukakan pembangunan dua PLTS yang sedang dikerjakan di pulau terluar Supiori untuk membantu masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan listrik sebagai alat penerang rumah.

    "Kami harapkan dengan program pembangunan dua PLTS di pulau terluar Barasi dan Fanildo segera rampung sehingga bisa dimanfaatkan penduduk setempat," ungkap Letkol Juhari.

    Ia mengakui, wilayah pulau terluar Barasi dan Fanildo sangat terpencil yang juga berbatasan dengan Negara tetangga sehingga keberadaan pulau ini memerlukan penanganan khusus.

    Perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan pulau terluar, menurut Dandim Letkol Juhari, sangat besar karena wilayah pulau terluar mempunyai potensi kekayaan hasil luat yang melimpah.

    Selain itu, lanjut Dandim Biak, keberadaan pulau terluar di wilayah Republik Indonesia menjadi asset bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga harus dijaga dan dilindungi potensi alam maupun mnasyarakatnya.

    Bahkan belum lama ini, lanjut Dandim Juhari, melalui tim ekspedisi garis depan nusantara telah memasang tanda batas wilayah dan milik NKRI di pulau terluar Barasi dan Fanildo.

    "Dengan adanya pemasangan batas wilayah dan lambang NKRI diharapkan kedaulatan dan keutuhan wilayah pulau terluar tetap terjaga sebagai milik bangsa dan rakyat Indonesia," ungkap Dandim Letkol Juhari.

    Wilayah pulau terluar Barasi dan Fanildo berada di wilayah pemerintahan kabupaten Supiori yang dikenal memiliki kekayaan laut dan berbatasan dengan negara Republik Palau.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.