
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin (20/5) sore di Jakarta mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok Jendral Guo Boxiong yang sedang berkunjung di Indonesia.
Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Vice Chairman of Central Military Commission of The People’s Republic of China (Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC) Jenderal Guo Boxiong, Jum’at (21/5) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungan kali ini dalam rangka mempertegas kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara.
Kerjasama pertahanan kedua negara telah disepakati dalam suatu Memorandum of Understanding (MoU) dan ditandatangani oleh Menhan dari kedua negara beberapa waktu yang lalu. Usai melakukan kunjungan ke Menhan RI, Jenderal Guo Boxiong mengikuti kegiatan Bilateral Meeting RI – China, bertempat di Kemhan RI.
Dalam Bilateral Meeting RI – China yang dipimpin oleh Menhan RI tersebut, delegasi China menawarkan kerjasama latihan anti piracy, Latihan Bersama (Latma) SAR di laut pada saat muhibah KRI ke China serta pelatihan pilot TNI Angkatan Udara.
Pelatihan pilot telah terlaksana dalam bentuk pelatihan simulator pesawat Sukhoi. Pada tahun 2009 dikirim 10 perwira penerbang TNI AU dalam dua tahap, setiap tahap berlangsung selam satu minggu. Untuk tahun 2010, direncanakan jumlah yang sama yaitu 10 penerbang dan dilaksanakan dalam dua tahap.
Sementara itu, delegasi Indonesia menyampaikan beberapa issu terkait dengan Regional security situation, anti terrorism dan maritime security di Selat Malaka, kerjasama di bidang Human Assistance and Disaster Relief, kerjasama di bidang Peace Keeping Mission dan kerjasama industri pertahanan.
Hadir mendampingi Menhan RI dalam kegiatan Bilateral Meeting RI – China antara lain Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen Syarifudin Tippe, S.Ip, M.Si, Dirjen Ranahan Kemhan Laksda TNI Gunadi, M.D.A, dan sejumlah pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemhan. Hadir pula Asops Kasal, Asops Kasau dan Atase Pertahanan RI di China.
Sementara itu, Jenderal Guo Boxiong didampingi Deputy Chief of General Staff, PLA, Vice Admiral Sun Jian Guo, Panglima wilayah Guangzhou LTG. Xu Fennin, Deputy Shief of General Logistic Department, PLA, LTG. Ding Ji Ye, Deputy Political Commissar of PLA Air Force LTG. Wang Wei, Deputy Commander of 2nd Artillery, PLA LTG. Wang Jiu Rong, Chief of Foreign Affair Office of MND MG. Qian Lihua, Corps Commander, PLA MG. Wang Ning, dan Director General for the Research Bureau, General Office of the CMC MG. Zhang Haiyan. Hadir pula Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue dan Atase Pertahanan China Sen. Col. Han Weibing.
Dalam kunjungan kerhormatan kali ini, Jenderal Guo Boxiong mendapat sambutan jajar kehormatan dari pasukan TNI, hal mana disebabkan posisi penting yang dijabat dalam sistem pemerintahan China. Sesuai dengan konstitusi dalam pemerintahan China, Jenderal Guo Boxiong merupakan orang kedua setelah Presiden China Hu Jintao yang juga menjabat Ketua Komisi Militer Pusat RRC. Jenderal Guo Boxiong menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC sejak tahun 2002.
Jenderal Guo Boxiong lahir pada tahun 1942 di Liquan, Provinsi Shaanxi. Bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada bulan Agustus 1961 dan lulus dari Akademi Militer PLA dengan pendidikan perguruan tinggi junior.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC beberapa jabatan dalam karir militernya antara lain, Kepala Staf Angkatan Darat ke-19 Angkatan Darat TPR, Wakil Kepala Staf Komando Daerah Militer Lanzhou, Panglima Angkatan Darat Grup 47 Angkatan Darat TPR, Wakil Panglima Komando Daerah Militer Beijing dan Panglima Komando Daerah Militer Lanzhou.
Hubungan RI – China
Hubungan RI – China bukan sekedar hubungan militer, namun lebih pada latar belakang culture yang ada diantara kedua bangsa dan negara di masa lalu. Hubungan kerjasama di bidang pertahanan menjadi pilar bagi hubungan kerjasama kedua negara dengan prinsip kerjasama pertahanan yang dikembangkan atas dasar saling menghormati (mutual respect).
Kerjasama tersebut memungkinkan untuk dapat saling membangun profesionalisme antara kedua angkatan bersenjata dalam rangka menopang stabiitas kawasan, karena dalam hal ini China juga memiliki kepentingan sebagai pengguna Selat Malaka dan Selat lain di Indonesia.
Untuk kerjasama di bidang industri pertahanan, saat ini China memiliki industri pertahanan yang cukup maju terutama untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Apabila Indonesia membutuhkan pengadaan Alutsista dari China, maka diharapkan harus ada kerjasama TOT (Transfer of Technology).
Sementara itu, disisi lain personel militer China yang besar sekitar 2,5 juta jiwa juga membutuhkan berbagai peralatan (non Alutsista), dengan keberadaan industri pertahanan non Alutsista dalam negeri maka Indonesia juga siap mendukung kebutuhan militer China khususnya untuk non Alutsista.
DMC
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
CHINA
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- TNI AU Dan AU China Jajaki Kerjasama
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Menhan Dan Panglima TNI Diundang Memperingati Hari Pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China
- Komisi I : Indonesia Dan China Akan Bangun Industri Rudal
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Indonesia Dan China Adakan Adakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting
- Untuk Pertama Kali TNI AL Dan AL China Lakukan Dialog
- Indonesia-China Tingkatkan Kerja Sama Antiteror
- Indonesia-China Barometer Stabilitas Kawasan
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Jubir Kemhan : TNI AU Kirim 10 Pilot Sukhoi Untuk Pelatihan Di China
- China Tawarkan Bantuan Radar Dan Pelatihan Pilot Sukhoi TNI AU
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
0 komentar:
Post a Comment