ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, May 22, 2010 | 5:23 PM | 0 Comments

    Tanpa Awak, Selami AS-Spanyol


    WASHINGTON - Kecil, tak berawak pula. Meski begitu, kapal selam berwarna kuning itu mengemban misi menyeberangi Lautan Atlantik dalam perjalanan dari New Jersey, Amerika Serikat (AS), ke Spanyol. Di sepanjang perjalanan, kapal selam yang dikendalikan dengan remote control tersebut juga dibebani misi mengumpulkan data ilmiah.

    "Keuntungan utama kapal selam ini adalah dia sepenuhnya tak berawak. Namun, dia sangat efisien dan bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan data sebagaimana yang biasa kami kumpulkan dengan kapal. Apalagi, kapal selam ini bisa sepenuhnya dikendalikan dari jauh. Kami bisa mengendalikannya dari ruang rekaman di Ohio," kata Conrad Lautenbacher, kepala National Oceanic and Atmospheric Administration, lembaga yang mensponsori pengembangan kapal selam yang dioperasikan Rutgers University tersebut.

    Sebetulnya, ini bukan perjalanan pertama kapal selam tersebut. Tapi, inilah perjalanan terpanjang yang dilakukannya. Ini sekaligus upaya membuktikan bahwa pesawat bawah laut punya tempat tersendiri dalam sistem pengamatan lautan.

    Sebagaimana pesawat udara tanpa mesin (glider airplane), kapal selam itu juga tidak dilengkapi motor untuk menggerakkannya. "Kapal selam ini disebut Scarlet Knight. Ia memanfaatkan sayap untuk terbang di air, mencari arus yang akan membawanya ke tempat yang diinginkan para peneliti," jelas Scott Glenn, guru besar ilmu kelautan di Rutgers.

    Peluncur bawah laut itu menyedot air ke dalam kapal untuk bisa menyelam, lalu mendorongnya keluar untuk muncul ke permukaan. Dengan cara begitu, kapal mampu menyelam hingga kedalaman 4,5-91,5 meter. Karena sumber tenaga kapal diperoleh dari baterei, Glenn berharap perjalanan panjang tersebut bisa menunjukkan seberapa lama daya tahan baterei tersebut. "Saat berada di permukaan, kapal ini mengirim data ke satelit dan bisa dikendalikan dari jauh," tambahnya.

    Dalam perjalanannya, fokus pengamatan kapal adalah suhu dan kadar garam laut. Namun, semua jenis sensor kapal bisa saja dimanfaatkan untuk mengukur data lain.

    Sumber: JAWA POS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.