Jakarta, Kompas - Pola kekuatan dunia tidak lagi bertumpu pada bipolar, tetapi berkembang menjadi multipolar. Ancaman perang pada abad sekarang ini dan kemungkinan pada masa mendatang pun lebih bersifat multidimensi. Karena itu, dalam menghadapi perang saat ini, pengerahan sumber daya manusia yang merupakan pertahanan nonmiliter justru lebih penting daripada pengerahan kekuatan militer yang diandalkan pada masa lalu.
Untuk menghadapi ancaman yang kompleks tersebut, pentingnya revitalisasi pembinaan kesadaran bela negara sebagai strategi membangun daya tangkal bangsa. Namun, pembinaan kesadaran bela negara ini harus dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan serta merupakan upaya membangun karakter bangsa.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat membuka workshop bela negara bertema ”Bersama Membangun Karakter Bangsa” di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (1/6). ”Paradigma dunia yang terjadi sekarang ini adalah multipolar, bukan bipolar seperti dulu. Dulu, dalam perang, yang ditekankan adalah hard power yang mengandalkan fisik dengan serangan militer. Sekarang telah terjadi perubahan menjadi soft power dan smart power,” kata Purnomo.
Workshop yang diikuti oleh 250 peserta berasal dari lingkungan kementerian, BUMN, swasta, kalangan perguruan tinggi, organisasi pemuda, dan lembaga swadaya masyarakat.
Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Budi Susilo Soepandji mengatakan, nilai-nilai dasar yang dikembangkan dalam bela negara adalah cinta Tanah Air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara. Namun, Budi juga mengingatkan, bela negara tidak melulu dalam bentuk perjuangan fisik, tetapi juga dalam bentuk pengembangan karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment