ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, July 23, 2010 | 10:25 AM | 0 Comments

    AS Belum Cabut Embargo ke Kopassus


    JAKARTA- Informasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuka kembali kerjasama dengan Kopassus TNI mendapat sanggahan dari anggota Komisi I DPR Lily Wahid.

    Menurut dia, pertemuan antara Presiden SBY dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gates di Istana pada siang kemarin tidak menghasilkan keputusan yang mengikat, karena hanya bersifat kunjungan persahabatan.

    “Selain itu persoalan embargo bukan pada petinggi pentagon, tapi pada kongres AS. Dan tak mudah menembus itu,” ujarnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (23/7/2010).

    Karena itu, adik kandung almarhum Gus Dur itu menegaskan bahwa pernyataan Menhan AS tidak akan bisa efektif berjalan begitu saja. “Saya melihat itu (pembukaan kerjasama) tidak akan berjalan,” tegasnya.

    Seperti diketahui, kemarin Menhan AS Robert Gates bertemu Presiden SBY di Istana. Setelah pertemuan, kepada pers Gates menyatakan kedua negara sepakat membuka kembali kerjasama di bidang militer, terutama dengan Kopassus yang sempat terhenti sejak tahun 1997.

    Meski demikian, Gates tetap memberi catatan kepada Presiden SBY bahwa langkah-langkah awal kerjasama tersebut berlangsung dalam batas-batas yang diatur dalam Undang-Undang Amerika Serikat.

    Pelatihan terhadap Kopassus oleh Amerika Serikat dihentikan sejak tahun 1997 karena sejumlah pelanggaran HAM prajurit baret merah itu pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, baik dalam kasus Timor-Timur maupun awal-awal gerakan reformasi mengemuka.

    Pada tahun yang sama, Senat Amerika Serikat juga mengesahkan undang-undang yang disebut Leahy Law, yang melarang negara itu melatih militer asing yang memiliki sejarah pelanggaran HAM. Kecuali mereka yang bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran tersebut telah diproses secara hukum.


    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.