ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, July 24, 2010 | 10:11 PM | 0 Comments

    TNI AL Butuh Kapal Patroli

    BENGKULU, KOMPAS.com - Pangkalan Angkatan Laut (AL) Bengkulu butuh kapal patroli guna mengamankan hasil laut dari pencuri dan penjarah di Pulau Enggano.

    "Untuk meningkatkan pengamanan oleh pasukan di lapangan masih memerlukan dukungan sarana berupa kapal patroli sehingga keamanan laut di daerah itu dapat ditingkatkan," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Bengkulu Letkol Laut Dery Trie Sananto Suhendi di Bengkulu, usai pelantikan Pengda Provinsi POSSI, Sabtu (24/7/2010).

    Dengan sarana yang terbatas pengamanan belum dapat dilaksanakan secara maksimal sehingga aksi tersebut masih terjadi. Namun, sudah dapat diatasi dengan bantuan masyarakaat setempat.

    Keberadaan pasukan yang ada di daerah itu dapat menciptakan keamanan secara maksimal apalagi sarana sudah tersedia di pulau yang luasnya mencapai 402 kilometer persegi itu.

    Saat ini dengan personel sebanyak lima orang yang bertugas melakukan pengamanan terhadap kekayaan laut di daerah itu masih lemah disebabkan sarana TNI AL masih kurang sehingga masyarakat setempat merasakan pelayanan lamban, katanya.

    Dia mengatakan terciptanya pengamanan di pulau jarak tempuh laut 12 jam itu berkat bantuan beberapa unsur pemerintah yaitu Kepolisian, TNI AD dan masyarakat setempat sehingga aksi pencurian ikan dapat dicegah. "Kita masih bersyukur kegiatan yang dilakukan para penjarah tersebut dapat berkurang karena masyarakat setempat cukup proaktif dalam memberantas aksi tersebut," katanya.

    Aksi pencurian ikan di daerah itu dilakukan dengan cara pengeboman di titik tertentu yang dilakukan nelayan dari luar Bengkulu.

    Pulau yang memiliki kekayaan alam laut tersebut harus mendapat pengamanan yang ketat supaya tidak terjadi aksi pencurian yang merugikan masyarakat dan pemerintah daerah ini.

    Selain itu masih banyak kekayaan lain yang terdapat di daerah ini seperti terdapatnya bangunan bersejarah serta beberapa objek wisata.

    Semua itu merupakan aset daerah yang harus dijaga oleh pemerintah dan masyarakat sehingga keberdaannya dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran masyarakat setempat, ujarnya.


    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.