
Pengamat militer dan intelijen Wawan Purwanto melihat kerja sama tersebut strategis dan harus didukung. ”Kerja sama itu penting dan sangat strategis.Bila kerja sama itu berjalan baik,kita bisa lebih percaya diri dengan negara-negara lain karena kembali memiliki pesawat tempur canggih,” ujar Wawan saat dihubungi harian Seputar Indonesia (SI) kemarin.
Dia mengingatkan, sebagai negara kepulauan yang sangat luas, Indonesia harus memiliki pesawat tempur yang memadai untuk memantau dan menjaga negara dari serangan atau ancaman negara lain.Keberadaan pesawat tempur canggih seperti KF-X dibutuhkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.“Kita harus bergerak cepat agar tidak dilecehkan dan tidak tertinggal. Maka kepemilikan pesawat tempur harus sesuai dengan tuntutan zaman,”katanya.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samudro mengakui, keterlibatan Indonesia dalam memproduksi sendiri pesawat tempur akan mendukung kedirgantaraan di Tanah Air dan mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di mata dunia. “Ini akan bermanfaat dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Republik Indonesia, baik wilayah darat maupun air secara umum. Upaya pemerintahinipatutdiapresiasi, dapat dicatat sebagai prestasi bangsa yang teknologinya maju berkembang,”ungkapnya.
Kemampuan memproduksi pesawat tempur sendiri, lanjut dia,juga bisa menambah kepercayaan diri bangsa sebagai negara maritim yang memiliki wilayah udara cukup luas.Dia menambahkan, kemampuan Indonesia memproduksi pesawat tempur akan berguna dalam menghadapi embargo sekaligus menambah keuntungan secara ekonomi. “Karena itu, keberhasilan ini juga nantinya akan menjadi titik balik dari kebangkitan dirgantara nasional serta membangkitkan kepercayaan diri dalam pergaulan di dunia internasional,”ujarnya.
Dia kemudian menuturkan, dalam kesepakatan yang dilakukan di Seoul tersebut, produksi prototipe secara bertahap akan dilakukan pada 2019. Setelah sukses dan tidak ada halangan, rencana pemerintah untuk memproduksi secara massal baru dapat dilakukan pada 2021. ”Semua perlu dilakukan secara bertahap,” ungkap mantan Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi itu.
Kerja sama proyek KF-X yang tertunda beberapa tahun karena kendala keuangan dan teknis diteken Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan Korsel 15 Juli kemarin. Kedua negara bersepakat bersama memproduksi dan memasarkan jet tempur generasi baru tersebut.
Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, disepakati bahwa Indonesia akan menanggung 20% dari total biaya senilai USD 8 miliar dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebihi F-16 ini. Berdasar informasi yang berkembang, pesawat single seat bermesin ganda ini adalah jenis pesawat siluman (stealth) yang kemampuannya di atas pesawat Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tapi masih di bawah Lockheed Martin F-35.
Dalam hal kemampuan tempur juga tidak usah diragukan karena pesawat ini lebih unggul dibandingkan pesawat F-16 Block 60. Indonesia sendiri sudah siap mengerjakan proyek tersebut.Perusahaan dirgantara nasional PT Dirgantara Indonesia (DI) menyatakan kesiapannya karena memiliki kompetensi, baik desain, sumber daya manusia, teknologi maupun quality control.
Perusahaan pelat merah yang berkedudukan di Kota Bandung itu selain berpengalaman memproduksi pesawat sipil, juga pernah menggarap proyek pesawat militer pada era 1986–1990, yakni menggarap tujuh komponen untuk 40 pesawat tempur F-16 dengan hasil sangat memuaskan. Wawan menilai,dengan pengalaman yang sudah dimiliki, PT DI layak ditunjuk sebagai rekanan produsen pesawat tempur KF-X.
Dia sendiri menilai, langkah Korsel merangkul Indonesia merupakan bentuk pengakuan Negeri Ginseng tersebut terhadap kemampuan Indonesia. ”PT DI adalah aset Indonesia yang membanggakan bagi Indonesia. Tapi dalam kerja sama ini, kita harus lebih melihat manfaatnya dan bisa dipastikan Indonesia dapat mengambil manfaat dari kerja sama ini,” terangnya. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin menyambut baik rencana Indonesia yang akan memproduksi pesawat tempur KF-X bersama dengan Korsel.

Menurut dia, Indonesia bukan hanya siap memproduksi pesawat, tapi teknologi persenjataan udara dan radar juga sudah dikuasai bangsa Indonesia. Bahkan,menurutnya, saat ini bukan hanya Korsel yang tertarik untuk bekerja sama memproduksi pesawat tempur, tapi juga Brasil. Hal ini diketahuinya saat pembelian pesawat tempur ringan Super Tucano dari Brasil untuk keperluan satu skuadron.
”Brasil mau saja memproduksi pesawat itu di sini kalau kita membeli untuk keperluan empat skuadron,” terangnya.Yang mengejutkan, lanjutnya, ternyata banyak tenaga ahli dari Indonesia yang dilibatkan dalam produksi pesawat antigerilya berkecepatan 560 km per jam tersebut. Namun politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengingatkan pemerintah untuk menghitung soal pemasaran pesawat tempur KF-X.
Dia menunjuk kasus ketika BJ Habibe kesulitan meyakinkan negara lain untuk membeli pesawat produksi PT DI yang saat itu masih bernama IPTN meski kualitasnya bagus. ”Masalah marketing ini tidaklah mudah karena secara psikologis negara lain bisa saja ragu meski pesawat itu nanti sudah teruji,” terangnya. Dia juga mengingatkan jangan sampai keputusan untuk bergabung dalam proyek KF-X tersebut ternyata malah mengganggu perekonomian nasional.
Sumber: SI
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
BRAZIL
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Avibras Akan Membuka Kantor Perwakilan Di Indonesia
- Brasil Setujui Melatih Personel TNI Dalam Operasional Astros MLRS Dan Super Tucano
- Indonesia Dan Avibras Tandatangani Kontrak Pengadaan 36 Unit Astros MRLS
- KSAU : Indonesia Harus Membeli 32 Super Tucano Untuk Produksi Bersama
- Embraer Tawarkan KC-390 Kepada TNI AU
- Mengenal Si Ringan Super Tucano Dari Brasil
- Waksau : Super Tucano Yang Kita Beli Sudah Full Specification
- Selamat Datang Super Tucano TNI AU
- Video : Embraer Kirim Empat Super Tucano ke Indonesia
- KSAU: Super Tucano Setara Hawk Buatan Inggris
- Update : TNI AU Kirim 23 Pilot Dan 11 Teknisi Ke Brasil
- 28 Agustus, Empat Super Tucano TNI AU Datang
- Pangkoopsau II : Enam Super Tucano Datang Agustus 2012
- Brasil Tawarkan Kerjasama Industri Dirgantara Dan Kapal Perang
- Pejabat Brasil : Rafale Kemungkinan Besar Menang Dalam Tender Pengadaan Pesawat Tempur
- English News : Brazil launches construction of four Scorpene-class submarines
- Indonesia Dan Embraer Telah Menandatangani Kontrak Final Sebanyak 8 Unit Super Tucano
- Update : Empat Pesawat Super Tucano Akan Tiba Maret 2012
- Sebanyak 16 Pesawat Super Tucano Akan Datang Pada 2012
- Brazil Menunda Pembelian Pesawat Tempur Sampai 2012
- Embraer Mungkin Akan Buat Pesawat Latih Bersama India
- Turki Menggandeng Alenia Aeronautica Dan Embraer Dalam Pembuatan FX
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Indonesia considers more Embraer Tucanos
Pesawat Latih
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Enam Pilot Skuadron 15 Iswahjudi Berangkat ke Korea Selatan
- TNI AU Akan Memiliki Tim Akrobatik T-50 Golden Eagle
- PT DI Serah Terimakan 1 Unit KT-1B Wong Bee Kepada TNI AU
- T-50 Dan Tantangan Baru Dalam Kontrak Pengadaan Pesawat Latih Indonesia
- PT DI Tuntaskan Perakitan Tiga Pesawat Korea KT-1B Pesanan TNI AU
- Tim Aerobatik TNI AU Untuk Pertama Kali Tampil di Luar Negeri
- Dispen TNI AU : Tim Aerobatik Jupiter Ramaikan HUT TNI AU
- TNI AU Segera Memodernisasi Pesawat Latih
- TNI AU Siapkan Shelter Pesawat Super Tucano Di Malang
- Mengenal Pesawat Tempur Latih T-50 Golden Eagle
- English News : Indonesian win launches Grob's G120TP
- TNI AU Tampilkan Atraksi "Jupiter Aerobatic Team" Di Makassar
- Tim KAI Melakukan Survei Kesiapan Penempatan T-50 Di Lanud Iswahyudi
- BAE System Akan Membangun Perusahaan Di Indonesia Untuk Support Hawk Mk 109/209 TNI AU
- English News : Riding on the T-50 Golden Eagle
- T-50 Pesanan Indonesia Gunakan Produk Dari Aerosonic Untuk Air Data System
- Roda Pesawat TNI AU Patah Saat Tergelincir
- Wuih Ternyata DPR Belum Setujui Pembelian T-50 Golden Eagle dari Korsel
- Uni Emirat Arab Berniat Kembali Membeli Pesawat T-50 Golden Eagle
- 8 Pesawat latih TNI AU Ke Mataram
- T-50 Golden Eagle Akan Dirakit Di PT Dirgantara Indonesia
0 komentar:
Post a Comment