ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, July 19, 2010 | 7:22 PM | 0 Comments

    Cina Bakal Siapkan 2 Ribu Misil Mengarah ke Taiwan

    Polisi dan tentara Cina berdiri dekat tank dan truk pengangkut misil, di lapangan Tiananmen, saat latihan parade peringatan 60 tahun partai Komunsi Cina awal Oktober nanti (18/9). Foto: REUTERS/David Gray

    TEMPO Interaktif, Taipei -Cina bakal punya 2 ribu misil ditujukan kepada rivalnya Taiwan menjelang akhir tahun ini, beberapa ratus lebih banyak dibanding jumlah saat ini, meskipun hubungan dagang kedua negara makin erat. Demikian menurut sebuah studi pertahanan negeri pulau itu, hari ini.

    Menurut laporan periodik yang dipublikasikan oleh Kementrian Pertahanan Laut Taiwan, persiapan Beijing untuk membuat Taiwan lebih jauh di belakang dalam keseimbangan kekuatan militer terhadap lawan politiknya bisa menghancurkan 90 persen infrastruktur di pulau itu.

    Peningkatan dari perkiraan hari ini 1000-1400 rudal bisa meningkatkan ketegangan setelah dua tahun dialog antara kedua rival yang telah jelas membuka jalan untuk penerbangan sipil langsung dan sebuah kesepakatan laiknya suatu perdagangan bebas pada Juni lalu.

    “Meskipun kami meneken perjanjian perdagangan, itu tak akan ada kemajuan dalam hal-hal tentang militer,” ujar Hsu Yung-ming, profesor ilmu politik di Soochow University, Taipei, hari ini.

    Cina sering mengklaim kedaulatan atas pulau Taiwan dan tidak meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu ke pangkuannya.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.