
Komunitas Masyarakat Sipil dan Komunitas Hak Asasi Manusia (HAM) menggelar jumpa pers di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (23/7), untuk menyikapi pemulihan kerja sama antara Kopassus dan militer Amerika Serikat. Mereka berharap pencabutan embargo tidak memundurkan agenda reformasi penegakan HAM di Indonesia.
Jakarta, Kompas - Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates yang menghubung-hubungkan pelanggaran hak asasi manusia oleh TNI dengan bantuan militer. Hal itu dia nilai tidak relevan lagi.
”Kalau memang AS punya data tentang pelanggar HAM, kasih ke kita, jangan hanya berputar-putar dan menekan,” kata Hasanuddin di Jakarta, Jumat (23/7). Hasanuddin menandaskan, dalam kerja sama harus ada kesetaraan.
Hasanuddin, mantan Sekretaris Militer Presiden Megawati Soekarnoputri, menanggapi kerja sama militer Indonesia dan AS yang ditandatangani Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menhan AS Robert Gates sehari sebelumnya. Seusai bertemu Presiden, Gates mengatakan, AS akan memulai program kerja sama keamanan yang terukur dan bertahap dengan Kopassus.
Dimulainya kerja sama itu, menurut Gates, merupakan hasil dari reformasi militer Indonesia selama satu dekade terakhir, profesionalisasi TNI, dan langkah-langkah Kementerian Pertahanan untuk merespons isu hak asasi manusia (HAM).
Kerja sama militer kedua negara terhenti setelah prajurit TNI diduga melakukan pelanggaran HAM. Pemulihan kerja sama itu disebut-sebut dicapai ketika perwakilan pemerintah, Komisi I DPR, dan TNI, termasuk Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Lodewijk Paulus, menemui pemerintah dan kongres AS pada Maret lalu.
Mengutip berita International Herald Tribune (23/7), sebagai persiapan langkah pencabutan embargo terhadap Kopassus, pihak AS meminta Pemerintah Indonesia menggusur sejumlah prajurit Kopassus yang masih aktif, yang diduga terlibat pelanggaran HAM pada masa lalu.
Menurut Koordinator Kontras Usman Hamid, pemerintah sebaiknya membuka saja nama-nama prajurit Kopassus yang diminta untuk digeser itu dan kesepakatan-kesepakatan lainnya. ”Sebetulnya ada tiga syarat yang diminta selain memindah sejumlah prajurit Kopassus . Dua syarat lain adalah diajukannya para pelanggar HAM tadi ke pengadilan dan penuntasan kejelasan aturan setiap tentara pelanggar HAM dibawa ke pengadilan umum,” ujarnya.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio membenarkan adanya pertemuan di AS itu. Saat itu Kemhan diwakili Direktur Analisa Lingkungan Strategis Brigjen Subekti. Akan tetapi, Wayan mengaku, pihaknya belum pernah tahu ada daftar nama prajurit Kopassus tertentu yang diminta digeser.
Menanggapi pemulihan kerja sama itu, John M Miller, Koordinator Nasional East Timor and Indonesia Action Network (ETAN), LSM yang dekat dengan senator yang menentang kerja sama AS dengan Kopassus, Patrick Leahy, mengatakan, Kopassus belum berbalik dari sejarah masa lalunya. Oleh karena itu, pemulihan kerja sama itu dinilai kontraproduktif terhadap usaha mencari keadilan bagi para korban pelanggaran HAM.
Di kantor Kontras, Jakarta, aktivis HAM dan korban pelanggaran HAM juga menyesalkan pemulihan kerja sama militer tersebut. Pemerintah AS dinilai berstandar ganda dan tidak konsisten memperjuangkan HAM.
Aktivis HAM yang pernah diculik, Mugianto, menilai, pemulihan kerja sama militer itu merupakan tindakan gegabah. Menurut dia, banyak kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan, seperti penculikan, kasus Semanggi I dan II, serta kerusuhan Mei 1998.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
Kopassus
- Komisi I Tinjau Informasi Pengadaan Alutsista Kopassus
- Kopassus Kirim 90 Personel Ke China Untuk Melakukan Latihan Bersama
- Kopassus dan Pasukan Khusus SOCOMD Australia 'Bekuk teroris'
- Kopassus Dan Pasukan Khusus AS Untuk Program Pertukaran Medis
- Indonesia Dan China Sukses Lakukan Latihan Bersama Di Knife Sharp 2011
- Kasum TNI Tinjau Latihan Bersama TNI-Militer China
- Kopassus Belum Berminat Membeli Senjata Pasukan Khusus Dari China
- China Puji Kemampuan Kopassus
- Kopassus TNI Tingkatkan Sinergi
- Pemerintah Klaim Sudah Kirim 401 Korps Marinir Dan Koppasus Ke Somalia
- Denjen Kompassus : Kopassus Siap Bebaskan Sandera Perompak
- Indonesia Dan Australia Bentuk Badan Koordinasi Antiteror
- Kopassus Dan SAS Australia Akan Lakukan Latgab Bersama
- PASUKAN KHUSUS CHINA AKAN BERLATIH DENGAN KOPASSUS
- Kedutaan AS Jawab Wikileaks, Soal Kopassus
- Renumerasi Kemhan/TNI masih tertahan di Kemkeu
- Menhan: Kopassus Bisa Latihan Sendiri
- Menhan Bantah Bantuan Dana
- WikiLeaks: RI Desak AS 'Pulihkan' Kopassus
- Menghapus Keangkeran Kopassus...
- Kopassus akan Perbarui Persenjataan
- Indonesia-China Jajaki Kerja Sama Pasukan Khusus
- Kunjungan Obama ke Indonesia Masih Sesuai Rencana
- Anggota Kopassus Belajar HAM
- Danjen Kopassus Terima Kunjungan Kasad Korsel
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment