ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, July 23, 2010 | 10:28 AM | 0 Comments

    Demi Kopassus Gus Dur Pernah Lobi Kongres AS

    JAKARTA- Upaya melobi kongres Amerika Serikat (AS) agar mencabut embargo terhadap Kopassus tak hanya dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Almarhum Presiden Gus Dur juga pernah melakukan aksi serupa dengan mengirim mantan Duta Besar Cekoslowakia Salim Said untuk melobi senator Amerika Serikat, Patrick J. Leahy, yang memprakarsai Leahy Law.

    “Saya diminta Gus Dur untuk menjelaskan bahwa TNI khususnya Kopassus telah berubah,” ujar Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Salim Said kepada okezone di Jakarta, Jumat (23/7/2010).

    Saat itu, sambung Prof Salim, dirinya didampingi salah seorang kolonel militer AS datang ke gedung Kongres untuk menemui Leahy. Di sana, dia ditemui salah seorang staf sang senator dan menjelaskan maksud kedatangannya.

    “Saya yakinkan bahwa TNI telah berubah, tapi mereka bilang lebih tahu tentang Indonesia,” ujarnya.

    Prof Salim menyakini hingga kini pandangan kongres AS terhadap Kopassus belum berubah. Karena itu dia tidak terjebak dengan statement Menhan AS Robert Gates yang menyatakan akan membuka kembali kerjasama dengan Kopassus.

    “Dari dulu Pentagon tak ada masalah dengan tentara Indonesia, yang ada masalah adalah kongres. Sistem di AS bisa saja Presiden ingin sesuatu tapi kalau kongres punya pendapat lain bisa timbul masalah,” ungkapnya.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.