ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, July 22, 2010 | 10:53 PM | 0 Comments

    Prajurit AL & keluarga diingatkan jangan terlibat konflik

    TNI AL (Yudi/Primair)

    Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, mengingatkan agar Prajurit TNI AL dan keluarganya tidak terpengaruh segala konflik politik dan sosial di lingkungan masyarakat.

    Menurutnya, sebagai bangsa yang heterogen dan majemuk, konflik tersebut telah mengakibatkan terjadinya pandangan negatif dari berbagai elemen masyarakat.

    “Dalam situasi seperti ini, masyarakat khususnya keluarga besar prajurit TNI Angkatan Laut harus mampu membentengi diri dan tidak terpengaruh segala macam peristiwa yang berkembang di lingkungan masyarakat,” katanya, di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (22/7).

    KSAL mengatakan harus disadari bersama bahwa tugas TNI AL ke depan tidak akan bertambah ringan, tetapi akan bertambah berat dan semakin kompleks, sejalan dengan perkembangan lingkungan yang dinamis.

    “Oleh karena itu, agar tugas-tugas yang diemban dapat berjalan dengan lancar diperlukan adanya keseimbangan dan keselarasan antara pembinaan rohani, jasmani dan profesi. Ketiga aspek tersebut harus berjalan berdampingan dan seirama agar menciptakan hasil yang diinginkan,” papar dia.


    Sumber: PRIMAIRONLINE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.