ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, July 23, 2010 | 10:27 AM | 0 Comments

    Wacana Pencabutan Embargo Upaya Pencitraan SBY


    JAKARTA- Legislator bidang pertahanan Lily Wahid menilai pertemuan Presiden SBY dengan Menhan AS Robert Gates hanya sebagai upaya pencitraan publik bahwa pemerintah telah berhasil melobi pencabutan embargo terhadap Kopassus.

    Padahal faktanya embargo tetap berjalan karena Leahy Law belum direvisi atau dicabut. Kongres AS selaku pihak yang mengeluarkan embargo juga tidak berkomentar apa pun terkait pembukaan kembali kerjasama dengan Kopassus.

    “Kira-kira seperti itu (upaya pencitraan saja), karena saya melihat substansi hasil pertemuan tidak akan berjalan,” tegas adik kandung Gus Dur itu kepada okezone di Jakarta, Jumat (23/7/2010).

    Perempuan yang akrab dipanggil Bunda itu menjelaskan, pemerintah beberapa waktu lalu sempat meminta bantuan Komisi I untuk melobi konggres AS agar mencabut embargo ke Kopassus.

    DPR lantas memberi mandat kepada salah satu anggota Komisi I untuk berangkat ke Washington. Namun rombongan tidak berhasil melobi konggres AS. “Misi tidak sukses, artinya konggres AS masih belum mencabut embargo,” tegasnya.

    Seperti diketahui, kerjasama militer AS dengan Kopassus dihentikan sejak tahun 1997 karena sejumlah pelanggaran HAM prajurit baret merah itu pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, baik dalam kasus Timor-Timur maupun awal-awal gerakan reformasi mengemuka.

    Pada tahun yang sama, Senat Amerika Serikat juga mengesahkan undang-undang yang disebut Leahy Law, yang melarang negara itu melatih militer asing yang memiliki sejarah pelanggaran HAM. Kecuali mereka yang bertanggung jawab dalam kasus pelanggaran tersebut telah diproses secara hukum.


    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.