
TNI AL mendapat tambahan alutsista berupa dua kapal cepat yang dilengkapi peluru kendali (rudal). Kedua kapal tersebut merupakan produk industri pertahanan dalam negeri.
"Kapal yang akan memperkuat kita merupakan kapal cepat yang dilengkapi peluru kendali. Merupakan kapal berkecepatan tinggi buatan dalam negeri," ujar Kadispen AL Laksma TNI Tri Prasojo dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (9/3/2011).
Kedua kapal itu dibuat oleh PT Palindo Marine di Batam dan PT Lundin di Banyuwangi, Jawa Timur. Produksi kedua kapal tersebut ditargetkan rampung tahun ini sehingga dapat dioperasikan pada tahun ini juga.
"Kapal ini akan sangat cocok untuk perairan kita, khususnya di wilayah barat. Karena negara kita ini kan banyak pulau dan banyak selat. Kapal akan mendukung patroli di perairan kita, bisa menyelip-nyelip dan punya kemampuan luar biasa karena berpeluru kendali sehingga daya gentarnya tinggi," tutur Tri.
Kapal ini ada yang terbuat dari baja dan aluminium dan ada pula yang terbuat dari komposit. Kapal yang terbuat dari baja dan aluniminium ini diperkirakan memiliki kecepatan maksimal 20 knot.
"Kita akan selalu memperbaiki kapal yang rusak dan mengganti kapal yang akan dimusnahkan. Sejauh kapal bisa diproduksi dalam negeri, kita akan gunakan produksi dalam negeri dulu," imbuh Tri.
Menurut dia, kapal yang dimiliki TNI AL ada beberapa yang telah berumur. Bahkan ada kapal yang pernah digunakan dalam Perang Dunia II. Kapal-kapal tua inilah yang akan diremajakan sehingga kekuatan pertahanan laut akan semakin handal.
"KRI Dewa Ruci itu sudah setengah abad tapi masih bisa berkeliling. Ada juga kapal eks PD II yang masih dipakai tetapi akan dihapus (untuk diremajakan)," sambung Tri.
Pada Oktober 2010 lalu, Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoedin, saat meninjau pembuatan KCR Trimarin di PT Lundin Industri Invest menyampaikan, TNI AL akan segera memiliki KCR Trimaran. Kapal senilai Rp 250 miliar itu pengerjaannya sudah dimulai awal tahun 2010 dan rencananya akan diuji coba di bulan Desember 2011.
KCR Trimaran memiliki spesifikasi, panjang 63 meter dan lebar 15 meter. Selain itu memiliki kapasitas 31 orang serta satu tim pasukan khusus. PT Lundin Industry Invest yang berdiri di Banyuwangi sejak tahun 2004 ini, telah berhasil memproduksi 72 unit kapal untuk keperluan militer dan lainnya.
Dari Wikipedia, TNI AL memiliki sekitar 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis, belum termasuk 2 kapal layar tiang tinggi yang ada di TNI AL. Ada pula kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.
Berita Terkait:
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment