SEOUL - Korea Selatan akan mendorong pembelian pesawat mata-mata dan jet tempur siluman untuk memperkuat pertahanan terhadap Korea Utara, kata kepala pertahanan mengatakan tanggal 8 Maret.
"Kami akan mendapatkan pesawat pengintai tak berawak untuk meningkatkan kemampuan pengawasan kami terhadap musuh," kata Menteri Pertahanan Kim Kwan-Jin wartawan.
Dia juga mengatakan pihaknya akan mengakuisisi jet tempur "dengan kemampuan stealth pada waktu yang tepat".
"Tahun lalu, kami hanya bertahan pada saat provokasi Korea Utara. Sekarang adalah waktunya untuk bertindak berani dan bijaksana untuk membuat militer yang kuat dalam menghadapi ancaman keamanan," kata Kim.
Kementerian pertahanan tidak memberikan jadwal tetapi kantor berita Yonhap, sebelumnya melaporkan bahwa Korea Selatan akan mempercepat penyebarannya jet tempur siluman dan pesawat mata-mata.
Korea Selatan awalnya direncanakan untuk membeli Pesawat tak berawak buatan Amerika RQ-4 Global Hawks pada tahun 2015 tetapi memutuskan untuk mempercepat pembelian, kata Yonhap.
Seoul mengirim surat ke Washington tahun lalu dan diperkirakan akan menerima persetujuan akhir untuk pembelian pesawat mata mata paling canggih di dunia pada bulan Juni, katanya.
Sebuah anggaran negara 45,2 miliar won ($ 40,4 juta) dialokasikan tahun ini untuk sebagian membayar pesawat mata mata), katanya.
"Jika pihak AS merespon baik surat kami pada bulan Juni, kami berharap untuk menandatangani kontrak awal atas pembelian Global Hawks pada akhir tahun ini," seorang sumber militer seperti dikutip.
Korea Selatan juga berencana untuk membeli jet tempur siluman sebanyak 60 lebih awal dari tanggal sebelumnya dijadwalkan tahun 2015, kata Yonhap.
Lockheed Martin F-35 Lightning II Joint Strike Fighter,serta rancangan baru Boeing F-15 Silent Eagle dan Eurofighter Typhoon yang dibuat oleh konsorsium Eropa diperkirakan akan bersaing untuk memenangkan tender diperkirakan sebesar 10 triliun won, sumber yang dikutip.
Korea Selatan telah membeli 60 F-15 jet tempur di bawah dua tahap pertama dari program modernisasi tempur sejak tahun 2002.
ketegangan militer telah meningkat tajam sejak tenggelamnya 2010 Maret kapal perang Korea Selatan dan menyalahkan di Utara, dan pada November penembakan terhadap sebuah pulau di perbatasan Utara.
Berita Terkait:
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
0 komentar:
Post a Comment