ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, March 9, 2011 | 11:03 PM | 0 Comments

    Angota Komisi I : Buat Apa TNI AU Beli Pesawat Bekas Garuda

    Jakarta - Pembelian dua pesawat milik PT Garuda Indonesia oleh TNI-AU, dipertanyakan anggota Komisi I DPR-RI Nurhayati Ali Assegaf. Ia mempertanyakan itu karena selama ini tidak pernah dibicarakan di DPR. ''Pembelian dua pesawat bekas Garuda oleh TNI-AU ini membuat saya tidak mengerti. Komisi I selama ini membicarakan alutsista, artinya pembelian barang untuk pertahanan seperti pesawat Hercules, Sukhoi yang manfaatnya jelas-jelas bisa dirasakan oleh bangsa,'' katanya, Rabu (9/3) kemarin.

    Ia juga mempertanyakan penggunaan pesawat komersil itu untuk TNI-AU. ''Kalau pembelian pesawat bekas Garuda, saya tidak tahu, apakah ada piknik sekarang, tur untuk TNI-AU atau kepentingan komersial? Padahal TNI tidak boleh berbisnis lagi, kok sekarang beli pesawat seperti itu. Kalau disebut untuk perekat bangsa, apakah untuk tur,'' katanya.

    Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini mengemukakan, berapa pun uang negara yang dibelanjakan, harus digunakan untuk skala prioritas. Kalau pembelian pesawat tempur jenis Sukhoi, bisa dirasakan manfaatnya. Misalnya, mampu menangkap pesawat Pakistan yang ''nyasar'' dan ini merupakan kebanggaan.

    ''Tetapi ini kenapa beli pesawat Garuda. Hibah pun kita pertanyakan. Untuk pesawat ini juga ada biaya pemeliharaannya, parkir dan kegunaannya apa. Itu yang menjadi pertanyaan besar bagi saya,'' katanya.

    Dua Pesawat

    PT Garuda Indonesia (Persero) menyerahkan dua unit pesawat Boeing 737-400 kepada TNI-AU. Penyerahan dua unit pesawat Boeing itu dilakukan oleh Dirut PT Garuda (Persero) Emirsyah Satar kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat di Skuadron Udara VIP 17 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Rabu kemarin.

    Kasau Marsekal Imam Sufaat mengatakan, sesuai perkembangan lingkungan strategis saat ini maka keberadaan pesawat bermesin turbo memiliki peran sangat strategis sebagai perekat bangsa. ''Ini sesuai dengan rencana strategis TNI Angkatan Udara hingga 2015,'' katanya.

    Kasau mengemukakan, meski pesawat telah beralih fungsi sebagai pesawat angkut VIP militer, tidak ada modifikasi khusus terhadap dua pesawat yang dibeli dengan harga Rp 90 miliar itu.

    Sumber: BALI POST

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.