ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, April 23, 2010 | 9:15 PM | 0 Comments

    Iran Unjuk Kekuatan di Teluk Persia

    TEMPO Interaktif, Teheran - Garda Revolusi Iran sukses meluncurkan sebuah perahu cepat anyar yang mampu menghancurkan kapal-kapal musuh saat memulai latihan perang di Teluk Persia.

    Republik Islam yang terkunci dalam sengketa dengan Barat atas aktivitas nuklirnya itu cukup sering menyiarkan kapasitas militernya dengan tujuan menunjukkan kesiapannya menghadapi serangan Israel atau Amerika Serikat.

    Rabu lalu, Pentagon menyatakan aksi militer Amerika terhadap Iran belum disingkirkan dari meja meskipun Washington mencari jalur diplomasi dan sanksi untuk mengakhiri aktivitas atom negeri itu.

    Media Iran melaporkan, unit-unit angkatan laut, udara, dan darat garda elite itu ambil bagian dalam latihan perang tiga hari di Teluk Persia dan Selat Hormuz, yang vital. Sekitar 40 persen perdagangan minyak dunia melewati kawasan perairan strategis tersebut.

    Beberapa pengamat militer Barat menyebutkan, Iran mungkin memakai "perang asimetris" jika berada di bawah serangan, misalnya dengan mengerahkan kawanan perahu cepat untuk mengganggu operasi musuh di Teluk. Radio pemerintah, IRIB, mengatakan, satuan-satuan Garda memasukkan ke operasi latihan itu untuk pertama kalinya kapal perang "pintar dan unik" yang dinamai Ya Mahdi.

    "Kapal penghindar radar berkecepatan tinggi Ya Mahdi mampu melacak dan membidik kapal-kapal musuh di atas permukaan dengan satu cara cerdas dan menghancurkan mereka," kata radio tersebut. Saat ini, IRIB menambahkan, perahu-perahu cepat itu sudah diproduksi massal.

    Juru bicara manuver tersebut, Ali-Reza Tangsiri, menjelaskan, Ya Mahdi adalah kapal perang yang dikendalikan dari jarak jauh yang misil-misilnya bisa menciptakan lubang selebar 7 meter di kapal lawan.

    Kantor berita IRNA menyebutkan, lebih dari 300 kapal perang cepat berbagai jenis ambil bagian dalam latihan. Kapal-kapal itu dilengkapi misil dan roket dan membawa Komandan Garda Revolusi. "Kapal-kapal itu bakal dianggap sebagai mimpi buruk musuh."

    Latihan tersebut mencuatkan sebuah hipotetis bahwa kapal perang musuh yang memasuki teritorial Iran menjadi target, dibidik, dan dihancurkan. Menurut Theodore Karasik, Direktur Riset di Institute for Near East and Gulf Military Analysis, penggunaan kawanan kapal-kapal cepat bisa menjadi "alat yang sangat efektif".

    Latihan perang ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Iran dengan Barat, yang cemas program nuklir Iran bertujuan mengembangkan bom. Iran membantah tuduhan itu. Amerika Serikat mendorong untuk keempat kalinya putaran sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Teheran karena penolakannya untuk menghentikan kegiatan nuklir yang sensitif seperti yang dituntut Dewan Keamanan PBB, termasuk langkah-langkah menghadapi manuver Garda.

    Sementara itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memulai lawatan ke Afrika, Zimbabwe dan Uganda. Sebelum keberangkatan di Bandara Internasional Mehrabad kemarin, kepada wartawan, sang presiden mengatakan bahwa lawatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintahnya mempererat hubungan dengan negara-negara Afrika.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.