
Republik Islam yang terkunci dalam sengketa dengan Barat atas aktivitas nuklirnya itu cukup sering menyiarkan kapasitas militernya dengan tujuan menunjukkan kesiapannya menghadapi serangan Israel atau Amerika Serikat.
Rabu lalu, Pentagon menyatakan aksi militer Amerika terhadap Iran belum disingkirkan dari meja meskipun Washington mencari jalur diplomasi dan sanksi untuk mengakhiri aktivitas atom negeri itu.
Media Iran melaporkan, unit-unit angkatan laut, udara, dan darat garda elite itu ambil bagian dalam latihan perang tiga hari di Teluk Persia dan Selat Hormuz, yang vital. Sekitar 40 persen perdagangan minyak dunia melewati kawasan perairan strategis tersebut.
Beberapa pengamat militer Barat menyebutkan, Iran mungkin memakai "perang asimetris" jika berada di bawah serangan, misalnya dengan mengerahkan kawanan perahu cepat untuk mengganggu operasi musuh di Teluk. Radio pemerintah, IRIB, mengatakan, satuan-satuan Garda memasukkan ke operasi latihan itu untuk pertama kalinya kapal perang "pintar dan unik" yang dinamai Ya Mahdi.
"Kapal penghindar radar berkecepatan tinggi Ya Mahdi mampu melacak dan membidik kapal-kapal musuh di atas permukaan dengan satu cara cerdas dan menghancurkan mereka," kata radio tersebut. Saat ini, IRIB menambahkan, perahu-perahu cepat itu sudah diproduksi massal.
Juru bicara manuver tersebut, Ali-Reza Tangsiri, menjelaskan, Ya Mahdi adalah kapal perang yang dikendalikan dari jarak jauh yang misil-misilnya bisa menciptakan lubang selebar 7 meter di kapal lawan.
Kantor berita IRNA menyebutkan, lebih dari 300 kapal perang cepat berbagai jenis ambil bagian dalam latihan. Kapal-kapal itu dilengkapi misil dan roket dan membawa Komandan Garda Revolusi. "Kapal-kapal itu bakal dianggap sebagai mimpi buruk musuh."
Latihan tersebut mencuatkan sebuah hipotetis bahwa kapal perang musuh yang memasuki teritorial Iran menjadi target, dibidik, dan dihancurkan. Menurut Theodore Karasik, Direktur Riset di Institute for Near East and Gulf Military Analysis, penggunaan kawanan kapal-kapal cepat bisa menjadi "alat yang sangat efektif".
Latihan perang ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Iran dengan Barat, yang cemas program nuklir Iran bertujuan mengembangkan bom. Iran membantah tuduhan itu. Amerika Serikat mendorong untuk keempat kalinya putaran sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Teheran karena penolakannya untuk menghentikan kegiatan nuklir yang sensitif seperti yang dituntut Dewan Keamanan PBB, termasuk langkah-langkah menghadapi manuver Garda.
Sementara itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memulai lawatan ke Afrika, Zimbabwe dan Uganda. Sebelum keberangkatan di Bandara Internasional Mehrabad kemarin, kepada wartawan, sang presiden mengatakan bahwa lawatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintahnya mempererat hubungan dengan negara-negara Afrika.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
IRAN
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Iran Rancang Pesawat Tempur Baru
- UAV Milik AS Ditembak Jatuh Di Iran
- Iran Sukses Melakukan Ujicoba 14 Rudal
- Iran Mengklaim Dapat Memproduksi Rudal Jarak Jauh
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Iran Gelar Uji Coba Roket Luar Angkasa
- Iran Akan Produksi Pesawat Tempur Canggih
- Dua Kapal Angkatan Laut Iran Lintasi Terusan Suez
- Israel Siap Sambut Kapal Perang Iran
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- WikiLeaks: Iran Bisa Serang Israel 12 Menit
- Iran 'tembak pesawat pengintai Barat'
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer
- BENJAMIN NETANYAHU Hanya Aksi Militer Bisa Hentikan Iran
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- Bolivia-Iran Kerjasama Alutsista
- RI, Kedua Tertinggi Diserang Virus Stuxnet
- RI juga Korban Virus Israel Penyerang Nuklir Iran?
- Iran Siap Kerja Sama Nuklir dengan Indonesia
- Indonesia Dukung Nuklir Iran
- Bila Diserang, Iran Siap Perang Tanpa Batas
- Rusia Larang Pengiriman Rudal S-300 ke Iran
- Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS
Kapal Perang
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia
- Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL
- Armabar Kerahkan Depan KRI Untuk Menjaga Selat Malaka Dan Natuna
- PT PAL Akan Mulai Pembuatan PKR Awal Tahun Depan
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Industri Pertahanan Nasional Bentuk Konsorsium Pengembangan Kapal Perang
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
0 komentar:
Post a Comment