
Prototipe robot antariksa X-37B saat uji terbang.
WASHINGTON, KOMPAS.com - Pihak Angkatan Udara Amerika Serikat berencana meluncurkan robot ruang angkasa pertama X-37B, Kamis (22/4/2010), sebagai misi pendahulu. Sebuah pesawat mini juga sudah diproyeksikan untuk diluncurkan tahun depan.
Rencana pembuatan X-37B sudah ada sejak 1990 bermula di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Akhirnya, program itu diambil Badan Proyek Riset Unggulan bidang Pertahanan (DARPA) di dalam tubuh Angkatan Udara.
"Setelah ada kendala sponsor amat senang menyaksikan X-37 akhirnya meluncur ke angkasa luar," ujar Gary Payton, US Air Force Deputy Under Secretary untuk Program Angkasa Luar.
Pilot otomatis
Kapal X-37B merupakan miniatur pesawat ulang alik. Beratnya sekitar 5,5 ton, panjang sekitar 9 sentimeter, tinggi sekitar 3 meter dengan bentangan sayap lebih dari 5 meter.
Robot ini dirancang untuk tinggal selama 270 hari di ruang angkasa dengan pilot otomatis. Payton menyatakan, jika terjadi malafungsi, ada mekanisme penghancuran diri.
”Kami akan melacaknya di Pasifik,” ujarnya tentang mekanisme perusakan diri tersebut. Selanjutnya, pesawat itu pun dirancang mendarat otomatis di Vandenberg Air Force Base di California atau di Edwards Air Force Base.
”Seperti pesawat ulang alik, robot ini akan mengambil gambar separuh Bumi dan dibawa kembali,” ujar Payton. Dia menambahkan, robot X-37B memiliki teknologi baru untuk melakukan penelitian di atas orbit.
”Saya ingin segera menyaksikan X-37 menangani banyak hal seperti pesawat udara,” tambah Payton. Robot itu mampu terbang untuk jarak amat panjang, dengan kecepatan 3 kali kecepatan suara (Mach 3), dan memiliki kemampuan mengenali pesawat lain untuk menyusun strategi.
Pesawat mini kedua sudah dipesan dan akan diluncurkan tahun depan. ”Kami berharap tahun 2011 akan diluncurkan pesawat kedua dengan asumsi semua berjalan baik pada pesawat pertama ini,” ujar Payton.
”X-37B adalah satu-satunya upaya yang lengkap untuk melakukan penelitian yang secara ekonomi bisa dipertanggungjawabkan di atas orbit sana, yang bisa berlangsung bulanan dan lalu kembali,” ujar Direktur dari Air Force Rapid Capabilities office.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment