ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, November 25, 2010 | 5:11 PM | 0 Comments

    Adi Sasono: Armada Militer Indonesia Lemah

    Jakarta (ANTARA) - Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Adi Sasono menilai, armada militer Indonesia masih lemah sehingga kurang dihormati negara-negara lain terutama negara tetangga seperti Malaysia.

    "Kekuatan militer adalah salah satu kekuatan agar bangsa ini dihormati. Banyak TKI kita disiksa di Malaysia, Singapura menolak meratifikasi ekstradisi karena mereka tahu, militer kita lemah," katanya dalam diskusi bertema "Ketahanan Ekonomi dan Kemandirian Bangsa" di Jakarta, Kamis.

    Mantan menteri kabinet reformasi pembangunan itu menambahkan, lemahnya militer Indonesia membuat wilayah perbatasan dengan negara tetangga rawan.

    "Malaysia berani karena dia tahu peralatan kita sudah usang dan lapuk," katanya.

    Ia mengemukakan, selama ini kerja sama militer Indonesia dan AS tidak pernah menguntungkan Indonesia, namun lebih menguntungkan negara adidaya tersebut.

    Ia mencontohkan hibah Jet F16 yang sudah tua oleh AS kepada Indonesia. Hibah tersebut juga diikat dengan fasilitas pembelian suku cadang dan perawatan pesawat yang sudah usang itu ke AS.

    "Jadi kita hanya diperdaya saja, daripada F-16 nganggur dan tidak menghasilkan laba industri militernya, terus lebih baik dihibahkan saja dan mereka bisa jual onderdil dan jasa perawatannya. Armada kita tidak pernah besar karena bekerja sama dengan AS," katanya.

    Sedangkan Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Amir Santoso mengatakan, militer Indonesia saat ini lebih banyak menggantungkan diri dari hibah dan pembelian peralatan dari luar negeri.

    "Padahal sumber daya yang kita miliki ini cukup besar, dan kita harusnya mampu untuk membangun industri militer yang lebih canggih," kata Rektor Universitas Jayabaya itu.

    Ia pun sangat menyayangkan pemerintah yang saat ini yang kurang peduli terhadap kemajuan industri untuk peralatan militer.

    "Sementara kita lihat negara-negara tetangga kita, mereka berpacu membuat peralatan dan perlengkapan militer yang lebih canggih, lebih hebat, kita malah menunggu bantuan asing," katanya.

    Ia menambahkan, Indonesia sebenarnya juga mampu untuk membuat jet tempur yang canggih, sebab banyak orang cerdas di Indonesia.

    "Persoalannya kita mau tidak untuk itu, itu kemauan dari pemimpinnya," katanya.

    Sumber: YAHOO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.