
Galangan di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI AL X di Manokwari, Papua Barat, yang sudah berkarat, Senin (22/11/2010). Di tengah kian memburuknya kondisi peralatan di Fasharkan yang sudah ada sejak penjajahan Belanda ini, Fasharkan masih mampu membantu memperbaiki kapal-kapal cepat milik pemerintah daerah di Papua Barat.
MANOKWARI, KOMPAS.com - Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI AL X di Manokwari, Papua Barat tidak bisa berfungsi optimal seiring kian memburuknya kondisi peralatan yang dimiliki.
Kepala Fasharkan Kolonel Eko Sunarjanto, Senin (22/11/2010), mengatakan salah satu peralatan yang tidak bisa optimal berfungsi itu adalah galangan kapal. "Sebagian besar alatnya sudah berkarat dan keropos. Belum ada anggaran untuk menggantinya," ucapnya.
Jika sebelumnya galangan bisa digunakan memperbaiki kapal-kapal perang berukuran panjang sekitar 125 meter, kini galangan hanya mampu memperbaiki kapal cepat atau kapal patroli yang panjangnya tidak lebih dari 40 meter dan beratnya tidak lebih dari 2.500 GT.
"Memburuknya peralatan ini pula yang membuat tidak semua mesin atau generator listrik yang rusak pada kapal perang bisa diperbaiki di sini. Jika kerusakannya terbilang berat, kapal harus dibawa ke Fasharkan di Makassar atau di Surabaya," tambahnya.
Namun meski sebagian besar peralatan tidak bisa berfungsi optimal, Fasharkan masih mampu membantu memperbaiki kapal-kapal cepat milik pemerintah daerah di Papua Barat. Kapal-kapal yang terbuat dari fiber dan berukuran panjang tidak lebih dari 40 meter ini penting fungsinya untuk menjangkau daerah-daerah di Papua Barat yang tidak bisa dijangkau melalui darat ataupun udara.
Ada dua kapal milik Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama yang kini sedang dalam proses perbaikan di Fasharkan.
Selain itu, sejak sekitar tahun 2000 sampai tahun 2008, Fasharkan masih mampu memproduksi sepuluh unit kapal patroli dengan panjang antara 28 meter sampai 40 meter.
Fasharkan yang didirikan saat zaman penjajahan Belanda dan dipersiapkan oleh Belanda untuk menghadapi Perang Dunia II itu, merupakan satu-satunya tempat memperbaiki kapal di Manokwari. Galangan kapal lain berada di Sorong, Papua Barat dan Jayapura, Papua yang berjarak setengah hari hingga satu hari perjalanan dari Manokwari.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment