ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, November 26, 2010 | 9:32 AM | 0 Comments

    Update : Dua Korea di Ambang Perang


    Tentara Korea di balik pagar kawat berduri di area penjagaan militer di Paju, dekat Zona Bebas Militer (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan, Kamis (25/11). Korea Selatan akan memperkuat kehadiran militernya di lima pulau yang berbatasan dengan Korea Utara, menyusul serangan artileri mematikan Korea Utara, Selasa.

    Seoul, Kamis - Dua negara serumpun, Korea Utara dan Korea Selatan, berada di ambang perang. Korsel meningkatkan kekuatan militer di lima pulau di Laut Kuning, Kamis (25/11). Adapun Korut mengancam akan menyerang lebih intensif lagi jika AS-Korsel jadi menggelar latihan perang bersama.

    Tensi keamanan di Laut Kuning pasca-serangan Korut ke Yeonpyeong, Korsel, belum mereda, malah semakin tinggi. Korsel hari Kamis telah mengirim pasukan, termasuk pasukan angkatan darat, ke lima pulau terluar di Laut Kuning. Anggaran operasional tentara dinaikkan untuk menghadang ancaman asimetris Korut.

    Bersamaan dengan itu, Pyongyang berjanji akan melakukan serangan lebih tegas jika Korsel lagi-lagi melakukan ”provokasi sembrono”. Korut menegaskan, jika Angkatan Laut AS dan Korsel bersikeras menggelar latihan bersama di Laut Kuning, Korut bersumpah menghancurkan militer Korsel.

    Kondisi keamanan regional di Semenanjung Korea pada hari Kamis kian rawan. Setelah Korut menghujani Yeonpyeong dengan meriam artileri pada hari Selasa lalu, kapal induk USS George Washington sudah mendekat ke Laut Kuning. Kapal induk ini akan mendukung latihan perang empat hari AS-Korsel yang dimulai hari Minggu mendatang.

    China, sekutu utama Korut, juga prihatin dan memperingatkan kemungkinan pecahnya perang jika Korsel-AS jadi menggelar latihan bersama. Beijing bahkan melihat latihan bersama militer AS-Korsel dapat menambah ketegangan. Kaum nasionalis garis keras China menyerukan tindakan militer jika AS memasuki perairan China.

    Sebaliknya Korsel, AS, dan Jepang, serta Australia mendesak China menggunakan pengaruhnya atas Korut untuk menghentikan provokasi.

    China memberikan jawaban. ”Korut dan Korsel agar menahan diri,” kata Perdana Menteri China Wen Jiabao. Namun, Wen menegaskan, China menentang setiap provokasi militer dalam bentuk apa pun di Laut Kuning. Wen tidak mengecam Korut terkait penyerangan ke Yeonpyeong yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korsel itu.

    ”Jika pengiriman kapal induk AS ke Laut Kuning untuk latihan militer dianggap sebagai hal yang biasa, kawasan itu akan berubah, Asia Timur akan diguncang oleh kekuatan yang lebih besar,” tulis The Global Times, tabloid yang diterbitkan People’s Daily, harian milik Partai Komunis China.

    Korut sudutkan AS

    Pyongyang kemarin menyalahkan Korsel dan AS sebagai pemicu insiden di Yeonpyeong. Tembakan ke pulau itu dilakukan karena AS dan Korsel tidak menghentikan latihan militer di Laut Kuning. Jika dua negara terus bersikeras mengintensifkan latihan bersama mulai hari Minggu, Korut melihat itu sebagai sebuah provokasi lanjutan.

    ”AS tidak pernah boleh menghindar dari tanggung jawab dalam insiden di Yeonpyeong,” kata Pyongyang dalam sebuah pernyataan. ”Jika Korsel melakukan provokasi lanjutan, tentara kami akan melakukan serangan kedua dan ketiga, pembalasan fisik tanpa ampun,” kata Pyongyang seperti dikutip Korean Central News Agency (KCNA), kantor berita resmi Korut.

    Korut mengatakan, Washington telah mendorong latihan militer bersama AS-Korsel di sekitar Yeonpyeong. Itu telah mendorong Pyongyang menanggapi dengan serangan pada hari Selasa lalu. Washington ”secara menyeluruh harus mengontrol Korsel”. Peringatan itu diberikan misi militer Korut di Desa Panmunjom.

    Dukung perilaku buruk

    Beijing pada masa lalu sebenarnya telah memperlihatkan sikap yang amat menentang latihan perang di Laut Kuning. Dalam kasus tenggelamnya kapal korvet Cheonan milik Korsel, misalnya, yang juga terjadi di Laut Kuning dekat Pulau Yeonpyeong, Beijing sudah mengingatkan Seoul untuk tidak melakukan latihan militer.

    Kasus tenggelamnya Cheonan terjadi pada Maret 2010. Saat itu kapal ditembaki torpedo. Sebanyak 46 pelaut Korsel tewas. Pihak Korsel menyalahkan militer Korut, tetapi Pyongyang mati-matian menyangkalnya. China waktu itu justru lebih membela Korut.

    Ahli Korea Utara, Peter Beck, mengatakan, ”Dalam terang musibah tenggelamnya Cheonan, Beijing memperlihatkan kepada kita bahwa mereka lebih mendukung perilaku buruk Pyongyang.” Sama halnya dengan insiden Yeonpyeong, Beck menilainya, Beijing sepertinya mendorong Korea untuk semakin dekat lagi ke ambang perang.

    AS bertekad meningkatkan bantuan kepada Korsel, termasuk mendorong 28.500 tentaranya di Korsel untuk membantu melawan Korut.

    Negara-negara Eropa, Jepang, Australia tetap mengecam Korut karena melakukan serangan tanpa alasan ke Yeonpyeong.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov benar-benar mengingatkan insiden ini bukan masalah kecil dan bisa menyulut masalah besar. Oleh karena itu, dia meminta dengan sungguh-sungguh agar eskalasi diredam secara dini.

    Para pemimpin dunia dan media Seoul tetap mengharapkan peran China menekan Korut. ”Jika China tidak memberikan tekanan kepada Korut, provokasi akan berlanjut. Jika perang berkecamuk di Semenanjung Korea, kemakmuran China akan terguncang,” tulis Chosun Ilbo, harian Korsel.

    Sementara Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young mengajukan permohonan pengunduran diri. Presiden Lee Myung-bak mengatakan, Tae-young mundur karena merasa bertanggung jawab atas insiden Yeonpyeong.

    Publik Korsel mengkritik Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Korsel. Militer dinilai lamban melakukan balasan sehingga sempat jatuh korban jiwa dan cedera.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.