
Foto yang dibuat Rabu (24/11) oleh kantor wilayah Ongjin memperlihatkan rumah-rumah yang hancur di Pulau Yeongpyeong akibat kontak senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam sengketa perairan di Laut Kuning sehari sebelumnya.
Seoul, Rabu - Pulau Yeongpyeong dan sekitarnya di Laut Kuning, Korea Selatan, Rabu (24/11), siaga penuh menyikapi serangan meriam artileri Korea Utara, Selasa. Sebagian kekuatan Angkatan Bersenjata Korsel kini dalam posisi siap membalas jika ada provokasi susulan dari Korut.
Beberapa jet tempur, kapal perang, kapal selam, dan kendaraan lapis baja artileri telah disiagakan di Pulau Yeongpyeong dan sekitarnya. Pulau yang dihuni sekitar 1.500 jiwa itu adalah salah satu basis utama Angkatan Bersenjata Korsel di perbatasan.
Tensi di perbatasan semakin panas. AS-Korsel mengumumkan untuk mengintensifkan lagi latihan perang bersama di Laut Kuning. Latihan itu bertujuan menghadang serangan lanjutan dari negara Kim Jong Il. Media Korsel menjulukinya sebagai rezim anjing gila (mad dog).
Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden AS Barack Obama telah berbicara dengan Presiden Lee Myung-bak. Ia menegaskan, AS mendukung penuh Korsel. Sebanyak 28.500 tentara AS di Korsel dapat dikerahkan untuk memperkuat sekutunya itu dalam menghadapi Korut.
Pejabat militer AS di Seoul menyatakan, latihan perang empat hari Angkatan Laut Korsel-AS di Laut Kuning akan digelar mulai Minggu. Latihan akan melibatkan kapal induk USS George Washington. Dikatakan, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sebelum ”serangan artileri tak beralasan” Korut itu. Latihan ini sekaligus menunjukkan ”komitmen AS menciptakan stabilitas di kawasan melalui tindak pencegahan”.
Seiring dengan adanya peningkatan konsentrasi kekuatan militer ke Yeongpyeong, eksodus warga dari pulau berlanjut. Sebanyak 346 orang, termasuk 74 anak, meninggalkan pulau pada hari Rabu. Dengan demikian, sudah lebih dari 700 warga mengungsi ke luar pulau sejak Selasa.
Eksodus warga dan peningkatan kekuatan militer Korsel ke Laut Kuning terjadi setelah serangan membabi buta dari militer Korut ke Yeongpyeong. Pejabat di Seoul pada hari Rabu mengumumkan, Korut telah melepaskan 170 tembakan meriam artileri, dengan 80 tembakan di antaranya menghujani pulau.
Rumah-rumah hancur
Sebanyak 80 tembakan meriam yang menyasar pulau menghancurkan 22 bangunan, terbanyak adalah rumah warga. Jaringan listrik yang melayani separuh jumlah penduduk pulau pun rusak. Sekitar 25 hektar hutan hangus dilalap api yang ditimbulkan tembakan meriam. Otoritas kota Incheon di pulau itu menyebutkan, restorasi kawasan membutuhkan biaya lebih dari 40 juta dollar AS.
Jika pada hari Selasa dilaporkan ada dua marinir Korsel tewas, pada hari Rabu petugas menemukan dua mayat warga sipil yang tewas di bawah puing-puing rumah yang terbakar. Dengan demikian, ada empat penduduk Korsel yang tewas. Empat marinir masih kritis dan 18 orang, termasuk warga, dirawat.
Penemuan dua mayat warga sipil memicu kemarahan yang luas di Korsel. Media massa mendesak otoritas terkait di Korsel melakukan serangan balasan. ”Korut telah menikamkan belati di tenggorokan kita. Mari kita melancarkan balasan segera dengan tegas dan tepat terhadap serangan ilegal Korut,” demikian tulis harian Chosun Ilbo.
Beberapa kelompok massa di Seoul menggelar aksi unjuk rasa secara sporadis. Mereka mengecam agitasi dan provokasi Korut. Massa mendesak militer Korsel melakukan serangan balasan tanpa ampun demi menegakkan kehormatan bangsa.
Sebagian kelompok massa berunjuk rasa di Kedutaan Besar China dan mendesak negara itu bersatu dengan kekuatan dunia untuk mengecam Korut. Massa menginjak, mencabik, dan membakar bendera Korut. ”China harus berhenti melindungi Korut dan bergabunglah dengan masyarakat internasional,” kata Park Chan-sung, pemimpin massa.
China sejauh ini prihatin terhadap serangan sekutunya itu, tetapi tak tegas seperti yang dilakukan banyak negara. Bahkan, media massa China memberikan dukungan nyata kepada Korut.
PM Jepang Naoto Kan meminta China memanfaatkan pengaruhnya untuk menekan Korut. PM Kan juga sudah bicara langsung dengan Presiden Korsel, menyatakan komitmen yang tak tergoyahkan untuk menghadapi Korut.
Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd juga paham bahwa China memiliki pengaruh terhadap Korut. ”Ketegangan masih berlanjut ... Kita tahu bahwa China bisa memengaruhi Korut dan menginginkan itu digunakan,” kata Rudd.
Rudd menegaskan, Australia siap turun tangan soal urusan Korut ini dan akan mengoordinasikan apa saja yang diperlukan. Namun, dia menekankan agar keadaan diredakan dengan peran bersama dari semua pihak. ”Oleh karena itu, kita harapkan China memainkan perannya secara maksimum,” ujarnya.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Jubir Kemhan : Pulau Nipah Akan Dijadikan Bungker BBM Dan Logistik
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Komisi I : Lebih Baik Kita Berperang Bila Malaysia Masih Menginginkan Ambalat
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Pangdam Mulawarman : Tank Malaysia Sudah Disiagakan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
KORUT
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Korut Kirim Tim Pembunuh Menhan Korsel
- Kapal Perang Amerika Serikat Cegat Kapal Korea Utara
- Korsel Akan Siagakan Apache Untuk Hadapi Korut Di Perbatasan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Korsel Melakukan Latihan Menggunakan Peluru Tajam Untuk Peringati Insiden Incheon
- Terowongan Nuklir Korea Utara Mendapat Perhatian Korea Selatan
- AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel
- Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut
- DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur
- Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut
- Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut
- Korsel Tambah Kekuatan Pesawat Anti Kapal Selam
- Asyik Manuver di Udara, Pesawat Jet Korut Malah Jatuh
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel
- Korsel Merombak Militernya
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Panglima Militer Korsel Mundur
- Korsel Bisa Serang Korut Bila Kesabarannya Telah Habis
- Jepang akan Gunakan Pencegah Rudal Terbaru
0 komentar:
Post a Comment