ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, November 25, 2010 | 11:04 AM | 0 Comments

    Pengeran Benhard Terlibat Perdagangan Senjata pada 1950-an Di Indonesia

    Pangeran Benhard

    REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Pangeran Benhard dari Belanda terlibat perdagangan senjata di Indonesia sekitar tahun 1950. Demikian pakar sejarah Gerard Aalders dari Institut Dokumentasi Perang Belanda (NIOD) dalam bukunya berjudul Bernhard Zakenprins.

    Aalders tidak menemukan bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat secara langsung sebagai pedagang yang aktif menjual dan membeli senjata. Namun peneliti ini menyatakan ada bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat dalam perdagangan senjata di Indonesia, dengan tujuan menggulingkan pemerintahan baru di Indonesia.

    "Beberapa pedagang senjata mengenal Pangeran Benhard secara pribadi dan konon pegadang senjata asal Afganistan Ali Shah mengadakan pertemuan dengan pangeran Benhard di Soestdijk untuk membicarakan urusan tersebut," tulis Alders dalam buku itu.

    Aalders berkata 98 persen bukti mendukung kesimpulan tersebut. Banyak laporan penting yang menurutnya masih menjadi rahasia.

    Sumber: REPUBLIKA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.