ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, November 26, 2010 | 9:23 AM | 0 Comments

    Update : Korut Ancam Kembali Serang Korsel


    MUNDUR: Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young (tengah), kemarin, mengecek rumah yang hancur akibat serangan artileri Korut. Kim mengundurkan diri dari jabatannya di tengah kritik terhadap respons militer terhadap serangan Korut.


    SEOUL (SINDO) – Ketegangan di Semenanjung Korea belum mereda. Korea Utara (Korut) bahkan mengancam akan kembali menyerang Korea Selatan (Korsel) jika negara itu menggelar latihan perang bersama Amerika Serikat (AS).

    Korut menilai latihan perang Korsel dan AS merupakan provokasi militer yang dapat meningkatkan eskalasi ketegangan. “Jika penghasut perang, yakni Korsel, gagal untuk kembali ke akal sehat dan melakukan provokasi militer secara sembarangan, tentara kami akan melakukan serangan pembalasan kedua dan ketiga dengan kuat tanpa ragu-ragu,” ujar pernyataan Korut kemarin. Korut menegaskan bahwa AS tidak bisa menghindari tanggung jawab atas baku serang artileri Korut-Korsel. Seperti diketahui, Presiden AS Barack Obama berjanji akan membantu negara sekutunya, Korsel.

    Kapal induk USS George Washington yang mengangkut 75 pesawat tempur dan memiliki lebih dari 6.000 awak telah meninggalkan pangkalan angkatan laut di selatan Tokyo, Jepang, menuju perairan Korea.Korsel dan AS akan melakukan latihan militer bersama selama empat hari mulai Minggu (28/11) waktu setempat. AS menegaskan,latihan bersama yang telah dijadwalkan jauh sebelum serangan Korut terjadi akan menunjukkan betapa kuatnya komitmen AS terhadap stabilitas regional. Dunia internasional kerap tercengang dengan tindakan rezim yang berkuasa di Korut.Negara komunis itu telah mengadakan dua tes nuklir, menembakkan rudal ke Jepang, dan bulan ini memamerkan fasilitas nuklir modern barunya.

    Banyak pengamat yakin bahwa serangan Korut ke Korsel pada Selasa (23/11) dimaksudkan untuk menegaskan kepercayaan militer terkait suksesi bagi anak bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un. Kim Jong-un, 27, dua bulan lalu memegang peranan penting di militer Korut. Menurut kantor berita Yonhap yang mengutip seorang pejabat pertahanan Korsel,Korut juga menolak proposal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin AS dalam United Nations Command (UNC). Pihak inilah yang mengawasi gencatan senjata dan mengadakan pembicaraan militer terkait serangan tersebut. Di sisi lain, AS, Eropa,Korsel, dan Jepang telah lama mendorong pemberian sanksi bagi rezim berkuasa Korut.

    Adapun China dan Rusia memilih diplomasi lembut dengan Pyongyang. Seorang ahli panel antarpemerintah mengatakan, meski Korut telah menyerang kapal perang Korsel Cheonan dengan sebuah torpedo pada Maret lalu, yang menewaskan 46 pelaut,tetap saja China menolak menyalahkan rezim Pyongyang. Meski begitu,Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao mengatakan di Moskow bahwa China berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta menentang setiap tindakan militer provokatif.Namun, tidak jelas apakah Wen menunjuk pada penembakan yang dilakukan Korut atau ke AS dan Korsel yang berencana menggelar latihan militer bersama.

    Menhan Mundur

    Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel Kim Tae-young mengundurkan diri setelah menghadapi kritik keras terkait respons militer terhadap serangan artileri mematikan Korut.Presiden Lee Myung-bak telah menerima pengunduran diri Kim Tae-young. Presiden Lee Myung-bak mengatakan, pengunduran diri Kim sebagai tanggung jawab atas serangkaian insiden baru-baru ini. Kim mengundurkan diri dua hari setelah serangan artileri Korut menghantam Pulau Yeonpyeong di perbatasan Korsel.

    Serangan yang menghancurkan pulau terpencil yang tenang ini menewaskan 2 marinir,2 warga sipil,melukai 18 orang, serta menghancurkan 22 bangunan. Serangan juga membuat 700 orang dari 1.500 warga Pulau Yeonpyeong ketakutan dan menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman. Menhan langsung menghadapi kritik yang sangat keras dari para legislator. Militer Korsel dinilai memberikan respons terlalu lunak karena hanya meluncurkan 80 tembakan artileri balasan. Legislator mengatakan seharusnya militer merespons secara lebih tegas seperti melakukan serangan udara ke arah Korut.

    Namun Kim berkilah bahwa serangan udara bisa memicu “perang penuh” antarkedua negara. Kim juga mengundurkan diri karena serangkaian kejadian tahun ini seperti tenggelamnya kapal perang Korsel.Hingga kini,hubungan Korsel-Korut masih “panas” karena penembakan terhadap warga sipil pertama kali sejak Perang Korea pada 1950–1953 dan masih menghitung kerugian akibat serangan di Pulau Yeonpyeong. Di bagian lain,militer Korsel segera merevisi aturan perang agar bisa merespons lebih kuat terhadap serangan Korut.Kekuatan ini otomatis akan memperkuat Korsel, termasuk penguatan di lima pulau yang berada di garis depan dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan. Hal ini diungkapkan Kantor Kepresidenan seusai pertemuan keamanan darurat yang dipimpin Presiden Lee Myung-bak.

    Pemerintah Korsel akan memprioritaskan pengeluaran untuk menangani ancaman Korut. Karena itu, rencana untuk memangkas anggaran angkatan laut yang didengungkan pada 2006 akan dibatalkan. “Aturan terkait peperangan atau pertempuran yang terlihat agak pasif akan benar-benar direvisi. Misalnya,revisi tersebut akan mencakup berbagai tingkatan serangan balik berdasarkan pada apakah serangan ditargetkan terhadap warga sipil atau militer,” urainya.Nantinya, aturan baru harus mencerminkan perubahan paradigma dalam menanggapi provokasi Korut di masa depan.

    Sumber: SINDO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.