
JAKARTA (SI) – Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan pengadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk keperluan operasional TNI mulai 2011 akan menggunakan sistem kuantum atau volume.
Dengan perubahan ini diharapkan masalah utang BBM TNI kepada Pertamina yang selama ini selalu mengemuka dapat teratasi. Menteri Pertahanan (Menhan) Punomo Yusgiantoro menyampaikan sistem tersebut telah disepakati dalam pembahasan dengan Panitia Kerja BBM. ”Tahun 2011 akan menggunakan sistem kuantum. Itu sudah ditetapkan dalam pembahasan dengan Panja BBM,” ujar Purnomo kepada wartawan di Kantor Kemhan,Jumat (21/5).
Menurut Purnomo, BBM yang akan dialokasikan kepada TNI dimasukkan dalam perhitungan subsidi BBM yang diberikan Pertamina kepada pemerintah.Jumlah kebutuhan TNI, kata Purnomo, ratarata mencapai 800 juta liter per tahun untuk operasional seperti patroli dan kebutuhan rutin.”Total subsidi yang diberikan Pertamina kepada pemerintah 36 juta kiloliter.
Nantinya 0,8 juta kiloliter kebutuhan TNI ditambahkan dalam subsidi tersebut,”katanya. Purnomo juga menyatakan utang TNI kepada Pertamina sudah sepenuhnya dilunasi. Seperti diketahui, selama ini TNI masih memiliki utang BBM ke Pertamina sebesar Rp 5 triliun sejak 2002.”Yang krusial adalah kita tidak ada lagi pada utang BBM. Itu bisa difinalisasikan oleh Kementerian Keuangan,”ujarnya.
Pelunasan BBM tersebut kata Purnomo sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. ”Sudah disusun dalam APBN-P total Rp 5 triliun,”katanya. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menjelaskan pelunasan tersebut tidak dengan jalan menjadikan utang tadi sebagai penyertaan modal pemerintah (PMP) seperti yang pernah diusulkannya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR November tahun lalu.
Namun utang tersebut dimasukkan dalam perhitungan utang piutang antara Pertamina dengan pemerintah. ” Utang ini di-off setdari pembayaran yang harus diberikan pemerintah kepada Pertamina,”paparnya. Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung mengaku menyambut baik apabila penghapusan utang tersebut terealisasi.Apalagi yang dilakukan TNI pun sebenarnya demi kepentingan negara.
Seperti pernah diberitakan beberapa waktu lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso meminta perhatian pemerintah agar sungguh-sungguh menuntaskan urusan BBM. Apalagi selama ini cukup banyak kegiatan departemen dan lembaga negara lain yang mengandalkan TNI, terutama untuk kebutuhan kapal dan pesawat yang tentu membutuhkan BBM. Dia mencontohkan permintaan pengangkutan logistik ke wilayah Wamena yang sedang mengalami kekurangan logistik dan operasional ketika terjadi bencana alam.
Sumber: SEPUTAR INDONESIA
Berita Terkait:
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment