ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, May 29, 2010 | 9:30 AM | 0 Comments

    Rusia: Ketegangan Korsel-Korut Berbahaya


    MOSKWA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Borodavkin, Jumat (28/5/2010), berdiskusi dengan Duta Besar Korea Utara Kim Yong Jae tentang ketegangan berbahaya di Semenanjung Korea.

    "Pertukaran pandangan terinci mengenai perkembangan berbahaya di Semenanjung Korea setelah karamnya kapal jenis korvet milik Korea Selatan berlangsung dalam pembicaraan itu," kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia.

    "Kedua pihak menyatakan perlunya usaha-usaha untuk mencegah ketegangan di wilayah itu meningkat dan menyatakan kesiapan untuk melanjutkan konsultasi demi menemukan cara-cara keluar dari krisis antar-Korea yang sedang terjadi," tambahnya.

    Presiden Rusia Dmitry Medvedev hari Kamis berbicara lewat telepon dengan sejawatnya dari Korsel, Lee Myung-bak, yang mendesak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi krisis itu menyusul tenggelamnya kapal perang Korsel pada 26 Maret lalu. Sebanyak 46 pelaut kapal Cheonan meninggal dalam insiden itu. Seoul menyatakan, tenggelamnya kapal itu akibat serangan torpedo kapal selam Korut.

    Walau demikian, Moskwa mengatakan, pihaknya memerlukan bukti 100 persen mengenai peran Korut dalam insiden itu sebelum bisa mendukung usaha-usaha menghukum Pyongyang. Rusia mempunyai perbatasan darat yang pendek dengan Korut dan memiliki hubungan diplomatik serta hubungan dagang dengan negara komunis itu, yang pernah menjadi sekutu Uni Soviet.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.