
Jakarta, Pelita
Seluruh kapal perang RI atau KRI yang selama ini dalam melaksanakan tugas operasi membawa uang tunai untuk berbagai keperluan, nantinya tidak lagi membawa uang tunai. Jika memerlukan dana untuk operasional, Komandan KRI akan memanfaatkan layanan perbankan di berbagai kota pelabuhan.
Hal itu segera terlaksana setelah TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sepakat menandatangani Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) mengenai Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan khususnya di bidang layanan pembayaran gaji melalui rekening perorangan. Kerjasama itu merupakan langkah efisien dan efektif dari sistem penggajian di lingkungan TNI AL, khususnya di lingkungan Korps Marinir (Kormar) dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Penandatangan PKB TNI AL dan Bank BNI dilaksanakan di Gedung Utama Mabes TNI Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/5) siang. Pada kesempatan ini Kepala Staf Angkatan Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Agus Suhartono, SE dan Direktur Utama PT Bank BNI (Persero) Tbk Gatot Mudiantoro Suwondo menandatangani PKB tersebut.
Setelah ada kerjasama ini, kapal perang yang melaksanakan tugas operasi tidak usah membawa uang tunai, seperti yang terjadi selama ini, jelas Kasal menjawab pers, seusai penandatanganan tersebut.
Dalam sambutannya Kasal menyampaikan PKB ini merupakan langkah penting dalam upaya memberikan kemudahan kepada seluruh anggota TNI AL dan sebagai bentuk perwujudan kebijakan pemimpin TNI AL dalam rangka mensejahterakan personel beserta keluarganya. Kegiatan ini juga dilaksanakan karena dalam pengelolaan keuangan negara yang berakibat terjadinya penerimaan dan pengeluaran uang negara perlu dipertanggungjawabkan penggunaannya.
Semua upaya dan inovasi itu diperuntukkan untuk memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah serta selaku mitra pilihan utama dan diharapkan Bank BNI mampu memenuhi kebutuhan personel TNI AL dalam menggunakan jasa perbankan khususnya dalam sistem penggajian, kata Kasal.
Direktur UtamaBank BNI dalam sambutannya mengatakan bahwa BNI merupakan bank yang mempunyai komitmen kuat dalam pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), dimana BNI telah mendukung perusahaan-perusahaan yang terkait dengan pertahanan negara, seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara.
PKB akan berlaku untuk jangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan.
Hadir menyaksikan penandatangan PKB dari TNI AL adalah Wakasal Laksamana Madya TNI Soeparno, para Asisten Kasal, para Pangkotama Wilayah Barat, dan pejabat teras Mabesal; sedangkan dari pihak Bank BNI, turut hadir para Direktur Bank BNI serta para staf Bank BNI.
Sumber: PELITA
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
0 komentar:
Post a Comment