
KRI Teluk Tomini bernomor lambung 508 bersandar di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (20/5).
Matahari menyengat di sudut barat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis tengah hari awal Mei lalu, memancar lurus di atas kapal-kapal perang tua yang ditambatkan berderet di tepi dermaga Komando Lintas Laut Militer di tengah riuh bongkar muat pelabuhan. Nyaris terabaikan, itulah nasib kapal-kapal landing ship tank tua milik TNI AL yang pernah berjasa dalam Perang Dunia II saat pendaratan Sekutu di Normandia, Perancis, tahun 1944 hingga mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia akhir 1990-an.
Salah satu landing ship tank (LST) legendaris tersebut adalah KRI Teluk Tomini 508 yang dibuat di galangan kapal Charleston, Negara Bagian Karolina Selatan, Amerika Serikat, tahun 1942 dan diberi nama USS Bledsoe County. Dalam data yang diberikan Kepala Dinas Penerangan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Letnan Kolonel Laut (Kh) Agus Cahyono disebutkan, KRI Teluk Tomini alias USS Bledsoe County pernah terlibat sejumlah operasi penting dalam Perang Dunia II.
Kiprahnya diawali dengan pelayaran dari galangan kapal Angkatan Laut AS pada 19 Maret 1943, USS Bledsoe County tiba di Dakar, Senegal, yang berada di bawah kekuasaan pemerintahan Perancis, General Charles de Gaulle yang pro-Sekutu. Dari sana, Bledsoe County bergerak ke kota-kota pelabuhan magribi (Maroko, Aljazair, dan Tunisia) sebelum terlibat dalam Operasi Husky, yakni invasi Sekutu ke Sisilia pada 10 Juli 1943. Sejumlah lokasi pendaratan antara lain Scoglitti, Gela, dan Palermo. Operasi berlanjut ke daratan Italia dengan pendaratan di Salerno.
Selepas invasi ke Sisilia, Bledsoe County diberangkatkan ke Inggris dalam persiapan Operasi Overlord, yakni operasi amfibi terbesar dalam sejarah umat manusia berupa serbuan ke pantai Normandia, Perancis barat laut.
”Kapal ini pernah terlibat dalam operasi pendaratan Sekutu di Normandia. Personel militer Amerika yang pernah berkunjung ke Kolinlamil mengagumi bahwa masih ada kapal-kapal LST eks Perang Dunia II yang dioperasikan TNI AL,” ujar Komandan KRI Teluk Tomini Mayor Laut (P) Syaekhul Anwar yang ditemui di Ruang Perwira (Officer Room) LST yang berusia 67 tahun itu.
USS Bledsoe County mendaratkan muatan di pantai Sword, bagian dari wilayah operasi pasukan Inggris. Secara keseluruhan, kapal itu melakukan 39 sortie dari Inggris ke Normandia selama rangkaian Operasi Overlord. Beberapa kali kapal itu menjadi bulan-bulanan serangan artileri pantai Jerman ataupun pesawat terbang musuh.
Legenda TNI AL
Selepas Perang Dunia II, USS Bledsoe County bersama ratusan kapal perang lainnya menjadi bagian dari armada kapur barus (mothball fleet) yang nonaktif. Ketika pemerintahan Presiden Soekarno berusaha merebut Irian Barat, Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden John Fitzgerald Kennedy memberikan dukungan dengan menjual sejumlah peralatan militer, termasuk beberapa LST era Perang Dunia II yang menjadi bagian dari TNI AL, yakni KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Kao 504, dan KRI Teluk Tomini 508.
Mayor Bambang, salah seorang perwira Kolinlamil yang ditemui di KRI Teluk Langsa, awal April 2010, menceritakan tentang orisinalitas kapa-kapal bersejarah itu. ”Ini corong komunikasi dari bridge (anjungan) ke kamar mesin masih menggunakan pipa dan bukan radio seperti kapal militer masa kini. Jam, lonceng, instrumen, bahkan lambang kapal asli dari AS masih ada di beberapa kapal-kapal LST eks Perang Dunia II ini,” ujarnya.
Selain mandala Eropa dan Afrika, sejumlah LST lain pernah terlibat dalam operasi militer di mandala Pasifik bagian dari manuver Jenderal Douglas MacArthur. Saat berada di bawah TNI AL, KRI Teluk Tomini menggoreskan sejarah dalam rangkaian operasi, seperti Operasi Mandala (perebutan Irian Barat), Operasi Seroja (Timor Timur) dekade akhir 1970-an, Operasi Andhini Sakti (mengangkut bibit sapi impor dari Australia untuk dikembangkan di dalam negeri), rangkaian bantuan angkutan ke pulau-pulau terpencil, hingga pemulangan pengungsi pascajajak pendapat Timor Timur tahun 1999.
”Wah, waktu pemulangan pengungsi pascajajak pendapat, LST-LST tua ini sangat berjasa. Seluruh kapal dipenuhi pengungsi hingga 2.000 orang lebih. Bahkan, di anjungan tempat kapten mengemudi juga dipenuhi pengungsi. Persis seperti di dalam bus kota yang penuh sesak,” ujar Bambang.
Meski menggoreskan sejarah panjang dan penuh jasa, belum terdengar ada upaya melestarikan LST-LST tua itu sebagai museum terapung. ”Sudah didaftarkan untuk dilepas atau mungkin dibesituakan sejak tahun lalu,” kata Letkol Agus Cahyono.
Kolonel (Purn) Jean Rocher, mantan Atase Pertahanan Perancis untuk RI, mengaku terkejut mendengar masih ada LST yang pernah digunakan dalam ”D-Day” Normandia berada di Jakarta. ”Itu sangat menarik dan berharga bagi bangsa Perancis, Amerika, dan tentu saja Indonesia,” kata Rocher yang sedang menulis sejarah perang Napoleon di Pulau Jawa tahun 1811.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Kapal Angkut
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- Dirut PT PAL : Kami Yakin Pengerjaan Kapal TNI Selesai Tepat Waktu
- Rusia Akan Memberikan ToT Pesawat Tempur Dan Sipil Buatan Sukhoi
- Disaat Hercules "beranak" Cassa di Bandung
- Bank Mandiri Kucurkan Kredit Untuk PT Dok & Kodja Bahari Dalam Pembuatan Kapal LST
- Wamenhan Meninjau Proses Pembuatan Kapal BCM Di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
- TNI AL Pesan Satu Kapal Tanker Untuk Logistik
- ITS Kembangkan Hovercraft Berstandar Internasional
- PT PAL Inginkan Proyek Pembangunan Kapal Perang Jangka Panjang
- PT. PAL: Filipina sudah memesan satu kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD)
- KSAL Ikut Ujicoba Prototipe LCU Di Kolinlamil
- TNI AL Uji Kesiapan KRI Teluk Manado
- TNI AL Akan Tempatkan Pasukannya Untuk Menjaga Kapal Sipil
- PPAL sarankan kapal dagang Indonesia dikawal Oleh TNI AL
- KRI Banda Aceh-593 Angkut Pasukan ke Pangkalan Kolinlamil
- Pangkolinlamil : Kami Akan Melakukan Peremajaan Landing Ship Tank Untuk Mengganti LST Yang Sudah Tua
- KRI Dewaruci Bersiap Ke Filipina, China Dan Thailand
- KSAL: Dishidros Memiliki Kemampuan Seperti Pisau Bermata Dua
- TNI AL Lakukan Tender Pengadaan Kapal Survei
- Indonesia Desak Singapura Untuk Bebaskan Gemini
- PT Samudra Indonesia Akan Menggunakan Jasa TNI Untuk Menjaga Kapal Mereka
- Kapal Pengangkut Alat Berat TNI AL Terdampar di Pulau Alor
- PT DKB Akan Buatan LST 117 Meter Pesanan TNI AL
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
0 komentar:
Post a Comment