ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, December 15, 2010 | 4:35 PM | 0 Comments

    Nasional Jawa Timur Kemenhan: Reformasi TNI Bukan Pesanan AS

    VIVAnews - Wikileaks membongkar hasil percakapan pejabat Amerika Serikat dan China yang berkaitan dengan Tentara Nasional Indonesia. Isinya, kedua negara terkuat di dunia ini sepakat mendorong reformasi TNI. Apakah kedua negara ini mengintervensi Indonesia?

    Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal I Wayan Midhio, menyatakan, reformasi TNI adalah keinginan dari bangsa Indonesia sendiri. Tak ada kaitannya dengan keinginan kedua negara itu.

    "Seandainya mereka mendukung reformasi TNI, ya itu kebetulan saja," kata Midhio kepada VIVAnews, Rabu 15 Desember 2010.

    Reformasi TNI, ujar Midhio, dilakukan sebagai salah satu amanat Reformasi. "Anak-anak bangsa sendiri yang menginginkan," katanya.

    Sebelumnya, Wikileaks membongkar memo bernomor referensi 07BEIJING1448. Memo berkatagori rahasia itu merekam pembicaraan antara Asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Cui Tiankai, beserta Direktur Jenderal urusan Asia, Hu Zhengyue, dengan kolega mereka dari AS, Deputi Asisten Menlu AS urusan Asia Timur dan Pasifik, Eric John, di Beijing pada 5 Maret 2007.

    Mereka membicarakan isu-isu di Asia Tenggara, seperti masalah demokrasi Myanmar dan keamanan di kawasan itu. Para pejabat dari kedua negara juga membicarakan situasi di Indonesia.

    John menekankan kepada Hu bahwa AS dan China harus bekerja sama untuk mendorong demokratisasi, pertumbuhan ekonomi, dan anti terorisme di Indonesia. demikan penggalan memo itu.

    John, yang sejak Oktober 2007 diangkat menjadi Duta Besar AS untuk Thailand, juga menilai kendati Presiden Susilo Bambang Yudhoyoho telah mengambil sejumlah langkah positif, AS dan China harus mendorong Indonesia untuk melakukan transparansi, akuntabilitas, dan reformasi militer yang lebih optimal.

    Sumber: VIVANEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.